Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan H Syamsir Rahman menyatakan provinsi itu siap menjadi penyangga pangan nasional hadapi ancaman El Nino atau ancaman cuaca ekstrem.

Syamsir di Banjarmasin, Rabu, mengatakan produksi pangan, khusus beras di Kalsel setiap tahunnya surplus atau berlebih untuk kebutuhan daerah. Seperti pada tahun 2022, panen padi di Kalsel surplus sekitar 42,46 ribu ton.

Meskipun, pada tahun 2022 tersebut pertanian padi Kalsel dilanda virus tungro yang membuat tanaman padi menjadi kerdil.

Namun, dengan luas lahan pertanian di Kalsel mencapai 358.235 hektare di 13 kabupaten/kota, hasil panen padi tetap mencukupi bahkan surplus dari produksi sekitar 800 ribu ton lebih.

Baca juga: Kota Bandung fokus kendalikan komoditas pangan antisipasi El Nino

Baca juga: Mendag: Ketersediaan pangan harus terjamin hadapi puncak El Nino
Produksi pangan padi di Kalsel jika tidak terjadi masalah, setiap tahunnya sekitar 1,2 juta ton.

Karena cukup besarnya produksi padi di Kalsel tersebut, maka pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI menetapkan Kalsel masuk 6 provinsi penyangga pangan nasional menghadapi ancaman El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut.

Selain Kalsel, provinsi lainnya yang menjadi penyangga utama adalah dua di Jawa, selanjutnya Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan.

"Kita memprediksi hasil panen padi tahun 2023 ini surplus lebih besar dari tahun 2022, sebab kelihatan tanaman padi tahun cukup bagus," ujar Syamsir.

"Karenanya Kalsel siap sebagai penyangga pangan nasional menghadapi El Nino. Sebagaimana semboyan Bapak Gubernur kita Paman Birin, kita terus tanam, panen, tanam panen terus," ujarnya.

Diperkirakan, puncak fenomena El Nino di Indonesia pada Agustus – September 2023.*


Baca juga: Mentan sebut Pandeglang bisa jadi penyangga pangan nasional

Baca juga: Mentan menjamin persediaan pangan nasional relatif aman