Lumajang (ANTARA News) - Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari mengatakan badai masih terjadi di Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Cuaca buruk dan badai masih terjadi, sehingga jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih belum dibuka untuk umum," katanya di Lumajang, Rabu.
TNBTS menutup jalur pendakian Gunung Semeru sejak 8 Januari 2013 karena cuaca buruk dan rencananya jalur pendakian tersebut akan dibuka akhir Maret 2013.
Selama musim hujan, jalur pendakian Gunung Semeru rawan terjadi tanah longsor, badai, pohon tumbang, dan angin kencang yang dapat membahayakan para pendaki.
"Petugas akan melakukan survei terlebih dahulu, sebelum jalur pendakian Gunung Semeru dibuka untuk umum. Mudah-mudahan cuaca segera membaik," katanya.
Apabila gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu dibuka, lanjut dia, TNBTS tetap membatasi jalur pendakian hingga pos Kalimati sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sehingga para pendaki dilarang naik ke Mahameru karena berbahaya.
PVMBG menetapkan bahwa status Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang masih Waspada (Level II) sejak 2 Mei 2012, sehingga masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di radius empat kilometer dari puncak Semeru.
Sementara salah seorang pecinta alam Jember, Agus, mengaku sudah tidak sabar ingin mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Beberapa kali saya menelpon TNBTS di Lumajang untuk menanyakan kapan jalur pendakian Semeru dibuka, namun hingga kini masih belum ada kepastian," katanya.
Badai masih terjadi di Gunung Semeru
20 Maret 2013 18:03 WIB
Puncak Gunung Semeru terlihat dari Desa Ranupani, Senduro, Lumajang, Jawa Timur. (FOTO ANTARA/Seno S.)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: