Berawal dari rasa prihatin Sri melihat petani di kampungnya. Buah semangka yang kulitnya masih bagus ternyata dibuang karena dagingnya yang setengah busuk. Sri cukup penasaran dan mulai bereksperimen dengan kulit semangka.
Sempat mengalami kegagalan, akhirnya kudapan tersebut sukses dijualnya dengan kualitas yang diinginkan, “akhirnya saya jual dengan kualitas yang sekarang, renyahnya sudah bisa bertahan sampai dengan empat bulan,” ucap Sri bangga.
Keripik Kulit Semangka menjadi perbincangan di tengah pelanggan Sri dan di lingkungannya. Ada yang berpendapat rasanya seperti kudapan usus ayam. Setelah beberapa inovasi yang dicobanya, Keripik Kulit Semangka akhirnya muncul dengan berbagai varian seperti balado, jagung, manis, dan keju.
“Yang paling digemari itu rasa balado dan original. Kata ibu-ibu tetangga kalau original enaknya dimakan pakai nasi kalau enggak ada lauk,” kata Sri sambil tertawa kecil.
Kegigihan dan kepercayaan dirinya dalam menjual produk ini tidak mudah. Berawal dari munculnya kritik dari orang-orang di sekitarnya yang menganggap kulit semangka tidak umum untuk dijadikan kudapan enak. Kerabat bahkan suami Sri juga sempat skeptis dengan langkahnya membesarkan usahanya dengan bergabung ke PNM Mekaar. Tidak ada yang dapat menjamin bahwa keripik ini akan laris seperti keripik yang sudah biasa diperjual belikan.
Sampai akhirnya omzet Sri mencapai 6-7 juta perbulan dengan harga Rp 10 ribu per 100 gr keripik. Penjualannya laris sampai ke luar daerah seperti Jakarta, Makassar, dan Manado.
“Saya jual hanya lewat WhatsApp saja sih dan langsung antar ke teman. Keripik Kulit Semangka saya ini juga sudah sampai ke Qatar, ada yang pesan di sana dan sudah diterbangkan produknya,” ujar Sri dengan penuh harapan.
Kisah Sri Rejeki berbicara banyak akan kegigihan dan ide inovatif yang harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha. Mengalami berbagai tantangan dan dukungan, akhirnya ia bisa sampai untuk membuktikan bahwa usahanya tidak sia-sia. Sri seringkali mengucapkan terima kasih kepada PNM Mekaar atas pendampingan usaha dan pemberian ruang bagi Sri untuk modal dalam menjalankan usahanya. Hal ini menginspirasi banyak nasabah PNM lainnya dalam menata jalan menuju kesuksesan.