Megawati hingga Menteri PPPA jadi perempuan inspiratif cegah stunting
19 Juli 2023 09:53 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (kiri) menemani Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (tengah) ketika menerima penghargaan Perempuan Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting di Studio Kompas di Jakarta pada Senin (17/7/2023) sore. (ANTARA/HO-BKKBN)
Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan Presiden kelima RI Megawati Soekarno Putri hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga merupakan contoh perempuan inspiratif dalam pencegahan stunting.
“Ibu Megawati Soekarno Putri memberikan contoh kepada kita, sebelum ada Peraturan Presiden (Perpres) stunting, beliau mengatakan pada kita makannya jangan mie-mie saja. Itu menjadi bahasa yang sangat simpel dan menjadi bahasa sehari-hari yang dipahami oleh kita semua,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Jakarta, Rabu.
Dalam sambutannya di Studio Kompas, Senin (17/7) sore, Hasto menuturkan tokoh lain yang menjadi inspirator adalah Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Hetty Andika Perkasa.
Baca juga: Megawati ajak kaum perempuan Indonesia bersatu untuk cegah stunting
Seluruh tokoh perempuan itu, mendapatkan penghargaan sebagai Perempuan Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting oleh Tribun Network, karena berkontribusi dalam menurunkan angka prevalensi di Indonesia.
Salah satu kontribusi yang dinilai amat berarti adalah dibuatnya buku resep MPASI sederhana yang menggunakan pangan lokal buatan Megawati dan Menteri Bintang. Di dalamnya juga menekankan pentingnya penggunaan protein hewani sebagaimana arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Resep makanan ini sangat sederhana, makanannya dari bahan-bahan lokal dan ada di seluruh Indonesia. Peran ibu-ibu ini sungguh luar biasa, bergerak bersama-sama. Tentu pangan nasional menjadi harga hidup bangsa. Artinya, Bung Karno pernah mengatakan hidup mati kita itu tergantung pangan nasional," ucap Hasto.
Oleh karena itu, Hasto berharap seluruh rakyat Indonesia bisa merawat produk lokal keberlanjutan dari pangan lokal yang menjadi bagian sangat penting dalam percepatan penurunan stunting.
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dalam kesempatan itu menekankan jika keterlibatan perempuan dalam memberikan makanan bergizi untuk mencegah anak terkena stunting sangat penting.
Baca juga: Perempuan punya peran signifikan untuk cegah masalah stunting
Baca juga: Pemenuhan kebutuhan gizi perempuan penting untuk cegah stunting
Megawati mencontohkan sosok ibunya, Ibu Fatmawati. Ibu negara pertama yang kala itu meski sibuk ikut memperjuangkan kemerdekaan bangsa, tetap sigap merawat anak-anaknya dengan rajin memasak makanan bergizi.
"Stunting ini sangat perlu untuk diintrodusir bagi seluruh rakyat Indonesia terutama karena yang hamil itu perempuan. Bayangkan Pak Jokowi bilang 2023 masuk bonus demografi RI. Bonus itu beliau bilang tidak selalu akan terjadi tiap tahun," ujar Megawati.
“Ibu Megawati Soekarno Putri memberikan contoh kepada kita, sebelum ada Peraturan Presiden (Perpres) stunting, beliau mengatakan pada kita makannya jangan mie-mie saja. Itu menjadi bahasa yang sangat simpel dan menjadi bahasa sehari-hari yang dipahami oleh kita semua,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Jakarta, Rabu.
Dalam sambutannya di Studio Kompas, Senin (17/7) sore, Hasto menuturkan tokoh lain yang menjadi inspirator adalah Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Hetty Andika Perkasa.
Baca juga: Megawati ajak kaum perempuan Indonesia bersatu untuk cegah stunting
Seluruh tokoh perempuan itu, mendapatkan penghargaan sebagai Perempuan Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting oleh Tribun Network, karena berkontribusi dalam menurunkan angka prevalensi di Indonesia.
Salah satu kontribusi yang dinilai amat berarti adalah dibuatnya buku resep MPASI sederhana yang menggunakan pangan lokal buatan Megawati dan Menteri Bintang. Di dalamnya juga menekankan pentingnya penggunaan protein hewani sebagaimana arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Resep makanan ini sangat sederhana, makanannya dari bahan-bahan lokal dan ada di seluruh Indonesia. Peran ibu-ibu ini sungguh luar biasa, bergerak bersama-sama. Tentu pangan nasional menjadi harga hidup bangsa. Artinya, Bung Karno pernah mengatakan hidup mati kita itu tergantung pangan nasional," ucap Hasto.
Oleh karena itu, Hasto berharap seluruh rakyat Indonesia bisa merawat produk lokal keberlanjutan dari pangan lokal yang menjadi bagian sangat penting dalam percepatan penurunan stunting.
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dalam kesempatan itu menekankan jika keterlibatan perempuan dalam memberikan makanan bergizi untuk mencegah anak terkena stunting sangat penting.
Baca juga: Perempuan punya peran signifikan untuk cegah masalah stunting
Baca juga: Pemenuhan kebutuhan gizi perempuan penting untuk cegah stunting
Megawati mencontohkan sosok ibunya, Ibu Fatmawati. Ibu negara pertama yang kala itu meski sibuk ikut memperjuangkan kemerdekaan bangsa, tetap sigap merawat anak-anaknya dengan rajin memasak makanan bergizi.
"Stunting ini sangat perlu untuk diintrodusir bagi seluruh rakyat Indonesia terutama karena yang hamil itu perempuan. Bayangkan Pak Jokowi bilang 2023 masuk bonus demografi RI. Bonus itu beliau bilang tidak selalu akan terjadi tiap tahun," ujar Megawati.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: