Menkeu Jerman peringatkan "solusi tidak bertanggung jawab" Siprus
Presiden Siprus Nicos Anastasiades (tengah) tiba di gedung parlemen di Nicosia, Senin (18/3). Para Menteri Siprus bergegas merevisi rencana mendapatkan uang dari simpanan bank sebagai bagian dari dana bantuan Uni Eropa, dalam upaya untuk memastikan dukungan anggota dewan dalam pengambilan suara di akhir hari. Pengumuman akhir pekan bahwa Siprus akan menerapkan pajak pada akun bank sebagai bagian dari dana bantuan sebesar 10 milyar euro gagal akibat praktek sebelumnya bahwa tabungan nasabah adalah sakral dan membuat goyah seluruh wilayah, menyebabkan nilai euro merosot dan pasar saham tenggelam. (REUTERS/Yiannis Nissiotis)
"Kami mengakui dan menyesali keputusan tersebut .... Untuk sebuah rencana penyelamatan agar eksis kita membutuhkan cara yang dapat dipercaya guna mengetahui bagaimana Siprus akan memperoleh kembali akses ke pasar keuangan," kata Schaeuble dalam sebuah wawancara televisi.
"Untuk saat ini utang yang terlalu tinggi itu ... harus dikurangi," jelasnya.
Schaeuble memperingatkan terhadap "solusi yang tidak bertanggung jawab" untuk krisis utang "serius" negara pulau itu setelah anggota parlemen menolak persyaratan dana talangan, mencelanya sebagai "pemerasan" sebuah kesepakatan yang dicapai dengan troika pemberi pinjaman pada Sabtu yang sekarang tampak compang-camping.
"Situasi ini serius tapi ini tidak harus membawa kita untuk mengambil keputusan yang tidak masuk akal," katanya kepada televisi publik ZDF tanpa merinci.
Sementara menunjukkan simpatinya untuk para demonstran Siprus yang gigih menentang kesepakatan dana talangan, Schaeuble mengatakan ini tidak berarti bahwa "keputusan irasional, tidak bertanggung jawab" harus diambil. (A026/A011)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013