ASEAN 2023
Pertemuan AFCDM-WG bahas agenda komite kerja ASEAN di sektor keuangan
18 Juli 2023 22:32 WIB
Pertemuan ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting-Working Group (AFCDM-WG) pada 10-14 Juli 2023 di Yogyakarta. (ANTARA/HO-Kementerian Keuangan)
Jakarta (ANTARA) - Pertemuan ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting-Working Group (AFCDM-WG) pada 10-14 Juli 2023 di Yogyakarta membahas agenda komite kerja ASEAN di sektor keuangan yang berfokus pada isu kawasan dan dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI Deni Surjantoro mengungkapkan pertemuan Deputi Kemenkeu dan Bank Sentral dari Negara ASEAN tersebut juga merupakan persiapan Pertemuan Kedua Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (2nd ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors/AFMGM).
Pertemuan ini dihadiri oleh Perwakilan Kemenkeu dan Deputi Bank Sentral dari 11 negara ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Timor Leste.
AFCDM-WG merupakan bagian dari perjalanan proses kerja sama negara anggota ASEAN selama setahun penuh. Beberapa hasil diskusi selama pertemuan ini selanjutnya akan dilaporkan pada perhelatan 2nd AFMGM pada bulan Agustus 2023 mendatang di Jakarta.
Beberapa agenda pada pertemuan yang mengemuka antara lain pembahasan progres kerja sama ASEAN Chair Priorities 2023, Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN, Peta Jalan untuk Integrasi Moneter dan Keuangan ASEAN, serta kerja sama keuangan ASEAN.
Selain itu, lanjut dia, dibahas pula tentang penguatan forum ASEAN melalui modalitas AFMGM dan mandat komite kerja, serta kolaborasi lintas sektoral.
Pertemuan turut dihadiri Timor-Leste sebagai pengamat untuk pertama kalinya di jalur keuangan, sejak disetujuinya Timor-Leste sebagai anggota ASEAN ke-11 tahun lalu. Kemenkeu RI memandang hal ini sejalan dengan tujuan ASEAN dan disambut baik oleh seluruh anggota
Sejalan dengan itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan BI menyadari perlunya ASEAN memperkuat kerja sama, khususnya di bidang ekonomi dan keuangan, untuk dapat menjaga relevansi ASEAN dan juga memperkokoh posisi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global (Epicentrum of Growth).
Secara keseluruhan, dalam agenda tersebut terdapat 12 pertemuan yang meliputi pertemuan utama dan pertemuan pendukung seperti Working Committee on Payment and Settlement Systems (WC-PSS) Meeting ke-27, Working Committee on Capital Market Development (WC-CMD), serta Joint WCCMD-ASEAN Capital Market Forum (ACMF) meeting.
Kemudian, Working Committee on ASEAN Banking Integration Framework (WC-ABIF) Meeting ke-14, Working Committee on Capital Account Liberalization (WC-CAL) Meeting ke-46, Steering Committee for Capacity Building (SCCB) Meeting ke-24, dan ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting-Working Group (AFCDM-WG).
Lalu, agenda juga terdiri dari The 14th ASEAN Cross-Sectoral Coordination Committee on Disaster Risk Financing and Insurance (ACSCC-DRFI) Meeting, Seminar Implementasi Pendanaan dan Asuransi Risiko Bencana (DRFI) dan Perlindungan Sosial Adaptif (ASP) di Indonesia, serta Forum Kolaborasi Sektor Keuangan dan Pertanian untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan.
Baca juga: Pertemuan Menkeu dan Bank Sentral ASEAN hasilkan pernyataan bersama
Baca juga: Pertemuan ketiga Gugus Tugas ASEAN+3 perkuat kerja sama keuangan
Baca juga: Kemenkeu harap kawasan ASEAN tumbuh di atas 4 persen tahun ini
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI Deni Surjantoro mengungkapkan pertemuan Deputi Kemenkeu dan Bank Sentral dari Negara ASEAN tersebut juga merupakan persiapan Pertemuan Kedua Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (2nd ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors/AFMGM).
Pertemuan ini dihadiri oleh Perwakilan Kemenkeu dan Deputi Bank Sentral dari 11 negara ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Timor Leste.
AFCDM-WG merupakan bagian dari perjalanan proses kerja sama negara anggota ASEAN selama setahun penuh. Beberapa hasil diskusi selama pertemuan ini selanjutnya akan dilaporkan pada perhelatan 2nd AFMGM pada bulan Agustus 2023 mendatang di Jakarta.
Beberapa agenda pada pertemuan yang mengemuka antara lain pembahasan progres kerja sama ASEAN Chair Priorities 2023, Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN, Peta Jalan untuk Integrasi Moneter dan Keuangan ASEAN, serta kerja sama keuangan ASEAN.
Selain itu, lanjut dia, dibahas pula tentang penguatan forum ASEAN melalui modalitas AFMGM dan mandat komite kerja, serta kolaborasi lintas sektoral.
Pertemuan turut dihadiri Timor-Leste sebagai pengamat untuk pertama kalinya di jalur keuangan, sejak disetujuinya Timor-Leste sebagai anggota ASEAN ke-11 tahun lalu. Kemenkeu RI memandang hal ini sejalan dengan tujuan ASEAN dan disambut baik oleh seluruh anggota
Sejalan dengan itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan BI menyadari perlunya ASEAN memperkuat kerja sama, khususnya di bidang ekonomi dan keuangan, untuk dapat menjaga relevansi ASEAN dan juga memperkokoh posisi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global (Epicentrum of Growth).
Secara keseluruhan, dalam agenda tersebut terdapat 12 pertemuan yang meliputi pertemuan utama dan pertemuan pendukung seperti Working Committee on Payment and Settlement Systems (WC-PSS) Meeting ke-27, Working Committee on Capital Market Development (WC-CMD), serta Joint WCCMD-ASEAN Capital Market Forum (ACMF) meeting.
Kemudian, Working Committee on ASEAN Banking Integration Framework (WC-ABIF) Meeting ke-14, Working Committee on Capital Account Liberalization (WC-CAL) Meeting ke-46, Steering Committee for Capacity Building (SCCB) Meeting ke-24, dan ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting-Working Group (AFCDM-WG).
Lalu, agenda juga terdiri dari The 14th ASEAN Cross-Sectoral Coordination Committee on Disaster Risk Financing and Insurance (ACSCC-DRFI) Meeting, Seminar Implementasi Pendanaan dan Asuransi Risiko Bencana (DRFI) dan Perlindungan Sosial Adaptif (ASP) di Indonesia, serta Forum Kolaborasi Sektor Keuangan dan Pertanian untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan.
Baca juga: Pertemuan Menkeu dan Bank Sentral ASEAN hasilkan pernyataan bersama
Baca juga: Pertemuan ketiga Gugus Tugas ASEAN+3 perkuat kerja sama keuangan
Baca juga: Kemenkeu harap kawasan ASEAN tumbuh di atas 4 persen tahun ini
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: