Jakarta (ANTARA) - Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menggandeng Universiti Utara Malaysia (UUM) untuk mencetak lebih dari 1.000 mahasiswa/tenaga pengajar untuk menempuh program Doctor of Philosophy (Ph.D).

"Sementara ini doktor di PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) baru 3.000, kita harapkan bisa 8.000. Jadi 40 persen dari dosen kita kami harapkan bisa jadi doktor dalam lima tahun ini," kata Ketua Diktilibang PP Muhammadiyah, Bambang Setiaji, dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan komitmen kerja sama tersebut dikokohkan lewat penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dengan Universiti Utara Malaysia (UUM).

Selain dengan UUM, penandatanganan LoI juga dilakukan antara Muhammadiyah dengan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Terkait teknis kerja sama, menurutnya, para calon doktor akan diarahkan mengambil program doktoral di UMAM terlebih dahulu. Namun jika program studi atau disiplin yang bersangkutan tidak tersedia di UMAM, maka akan diarahkan ke UUM.

"Universiti Utara Malaysia, Kedah mengambil peranan penting dengan menyediakan 1.000 kuota selama lima tahun ke depan bagi calon doktor Muhammadiyah untuk menyelesaikan studi doktoral (Ph.D)," kata Bambang Setiaji.

Sementara itu, Naib Canselor UUM Prof. Dr. Mohd Foad Sakdan mengatakan kerja sama tersebut adalah langkah awal bagi UUM dan Muhammadiyah untuk meluaskan kerja sama di berbagai bidang lainnya di masa depan.

"Kerja sama ini amat baik sekali, utamanya di Universiti Utara Malaysia kita melahirkan berbagai bidang disiplin dan ini merupakan satu charity bagi dosen-dosen di Muhammadiyah untuk melanjutkan pendidikan doktoral di UUM," kata dia.

Sebelumnya, Naib Canselor UMAM, Prof Madya Ir. Dr Waluyo Adi Siswanto sudah menggelar pertemuan dengan Naib Canselor UUM untuk mempercepat program lahirnya 5.000 lulusan Ph.D.

Baca juga: Muhammadiyah dirikan universitas di Malaysia

Baca juga: Haedar Nashir minta tokoh Malaysia-Indonesia tinggalkan konflik lampau

Baca juga: Aisyiyah dan IMM Malaysia gelar pesantren kilat di kampus IIUM

Baca juga: Muhammadiyah Malaysia buka usaha warung soto