Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Marga Waskita, anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero), mengungkapkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) dapat memicu efek berganda positif bagi kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
"Diharapkan manfaat dari terbangunnya JTTS Ruas Kutepat, yaitu berupa peningkatan konektivitas di Pulau Sumatera, pertumbuhan perekonomian bagi kabupaten penyangga di sekitar Danau Toba serta penyerapan tenaga kerja dapat teroptimalisasi dengan maksimal," ujar Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita Dindin Solakhuddin saat dihubungi, di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan, jalan tol itu dibangun bukan semata-mata untuk kepentingan ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut), tetapi juga sebagai penggerak ekonomi di kawasan sekitar Danau Toba.
Terintegrasinya Tol Trans Sumatera akan sangat mempermudah akses mobilitas masyarakat dan mempercepat pemerataan pasokan logistik ke seluruh penjuru Sumatera Utara.
“Nantinya waktu tempuh ke Danau Toba melalui tol ini hanya 1,5 jam. Kami akan memaksimalkan kinerja, sehingga ruas Tebing Tinggi hingga Pematang Siantar dapat segera beroperasi,” ujar Dindin.
Hutama Marga Waskita sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atas pembangunan JTTS Ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat yang terdiri 6 seksi, kini sedang mempersiapkan 2 seksi yang akan dioperasikan di tahun 2023, yaitu Seksi 1 (Tebing Tinggi-Inderapura) dan sebagian Seksi 2 (Inderapura-Kuala Tanjung).
Pembangunan ruas tol ini dapat mempermudah akses dari Medan KSPN Danau Toba.
Pengerjaan lain dari JTTS ruas Kutepat adalah Seksi Junction yang akan membangun jalur persimpangan dari Tebing Tinggi ke arah Kuala Tanjung dan Pematang Siantar dan sebaliknya.
Jalan Tol itu akan tersambung langsung dengan empat ruas jalan tol yang sudah beroperasi saat ini di Sumut, salah satunya adalah Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (JMKT).
Gerbang Tol Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar yang berada di Sinaksak, tidak jauh dari gapura batas masuk Kota Pematang Siantar nantinya akan memangkas waktu tempuh ke KSPN Danau Toba yang awalnya 3,5 jam menjadi 1,5 jam saja.
Pada akhir tahun mendatang akan dioperasikan salah satu ruas JTTS Gate to Gate dari Gate Toll Tebing Tinggi-Gate Toll Inderapura. Progres konstruksi pada Seksi 1 (Tebing Tinggi-Inderapura) sudah 100 persen rampung dan sedang menunggu Uji Laik Fungsi (ULF) yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat, agar dapat segera dioperasikan, dan Seksi 2 (Inderapura-Kuala Tanjung) sudah mencapai 91,04 persen.
Kedua gerbang tol tersebut memiliki desain yang unik, karena mengadopsi kekayaan arsitektur lokal. Gerbang Tol Tebing Tinggi menyerap kearifan lokal dari budaya Melayu ,yaitu Pucuk Rabung yang melambangkan keberuntungan dan harapan agar tol ini dapat berguna bagi pengendara.
Sedangkan ornamen pada Gerbang Tol Indrapura menyerap kearifan lokal dari bentukan motif pada songket khas Kabupaten Batubara, lokasi Gerbang Tol Indrapura berada di Kabupaten Batubara.
Adapun Progres Seksi 3 (Tebing Tinggi-Serbelawan) sudah mencapai 83,21 persen, Seksi 4 (Serbelawan-Pematang Siantar) sudah mencapai 66,33 persen, sedangkan Seksi Junction 88,52 persen.
Perusahaan akan memaksimalkan pekerjaan pada Seksi 3 dan 4 agar Sumut segera terhubung ke Tanah Toba.
Baca juga: Kementerian PUPR nilai jalan tol di Sumut berkembang signifikan
Baca juga: Gubernur Sumut: Dua jalan tol dibuka selama mudik Lebaran
Pembangunan ruas Tol Kutepat memicu efek berganda di DPSP Danau Toba
18 Juli 2023 18:20 WIB
Ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) sebagai bagian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). ANTARA/HO-PT Hutama Marga Waskita
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: