London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Senin waktu setempat (17/7/2023), memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London berkurang 0,38 persen atau 28,15 poin menjadi menetap di 7.406,42 poin.

Indeks FTSE 100 jatuh 0,08 persen atau 5,64 poin menjadi 7.434,57 poin pada Jumat (14/7/2023), setelah menguat 0,32 persen atau 24,10 poin menjadi 7.440,21 poin pada Kamis (13/7/2023), dan terangkat 1,83 persen atau 133,59 poin menjadi 7.416,11 poin pada Rabu (12/7/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham salah satu perusahaan pembotolan dalam sistem Coca-Cola yang mengoperasikan pabrik di Eropa, Afrika, dan Asia, Coca-Cola HBC AG anjlok 4,19 persen; serta perusahaan yang menyediakan layanan perjudian secara daring Flutter Entertainment PLC merosot 3,44 persen.

Sementara itu, Spirax-Sarco Engineering PLC, perusahaan pabrikan Inggris untuk sistem manajemen uap dan pompa peristaltik serta teknologi jalur fluida terkait meningkat 2,10 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang terangkat 1,90 persen; serta perusahaan penyedia manajemen fasilitas terintegrasi penuh dan layanan dukungan penting untuk sektor pemerintah dan komersial Rentokil Initial PLC menguat 1,56 persen.

Baca juga: Saham Inggris dibuka turun setelah data ekonomi China lebih lemah
Baca juga: Saham Inggris ditutup di zona merah, indeks FTSE 100 jatuh 0,08 persen
Baca juga: Saham Inggris dibuka datar, rugi di keuangan dimbangi untung kesehatan