Caracas (ANTARA News) - Presiden sementara Venezuela Nicolas Maduro unggul 14 poin atas calon kubu oposisi Henrique Capriles menjelang Pemilu bulan depan, demikian jajak pendapat pertama pascakematian Hugo Chavez seperti dikutip Reuters.




Maduro meraih 49,2 persen untuk memenangi Pemilu 14 April nanti, sedangkan Caprile 34,8 persen, kata lembaga poling Datanalisis.




Jajak-jajak pendapat lainnya juga mengunggulkan politisi mantan sopir bus berusia 50 tahun ini. Maduro telah bersumpah untuk melanjutkan kebijakan ekonomi terpusat Chavez yang dipenuhi regulasi ekonomidan program-program kesejahteraan sosial.




Capriles --gubernur berusia 40 tahun untuk negara bagian Miranda-- kalah dari Chavez pada Pemilu Oktober 2012. Sementara kematian Chavez dua pekan lalu telah mendorong negara kaya minyak itu menyelenggarakan pemilu baru.




Pemilu ini disebut sebagai ujian pertama untuk kemampuan gerakan "Chavismo" sepeninggal Chaves yang juga sangat diperhatikan sekutu-sekutu Venezuela yang tergantung pada pembiayaan dan minyak murah Venezuela.




Senin waktu setempat, Capriles bersumpah untuk mengakhiri pengiriman minyak bersubsidi ke negara komunis Kuba seraya menyebut Maduro sebagai boneka Havana.




"Nicolas adalah calonnya Raul Castro (Presiden Kuba), sedangkan saya calonnya rakyat Venezuela," kata Capriles seperti dilaporkan Reuters.




Sebaliknya, Maduro menuduh Capriles gagal mengendalikan kriminalitas di Miranda, dan berencana memulai kampanyenya di dataran tinggi Andes di mana Chavez dibesarkan.




"Pertempuran ini adalah antara rakyatnya Chavez, rakyat yang patriotis, melawan minoritas penuh kebencian dan oligarki yang merampok negeri ini," kata Maduro.