Jakarta (ANTARA) - Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR memperkuat langkah menjadi kampus inklusif untuk para penderita autisme dengan membuka London School Beyond Academy (LSBA) di Bali pada September 2023 mendatang.

"Kesempatan untuk mendapat pendidikan yang layak adalah hak setiap masyarakat yang ditetapkan di dalam Undang-Undang. Berangkat dari hal tersebut LSPR kini genap berusia 31 tahun terus mendorong pengembangan kampus inklusif dengan fasilitas yang makin lengkap," kata Pendiri dan CEO LSPR Prita Kemal Gani pada keterangannya di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan pada awalnya kampus bagi penderita autisme merupakan kegiatan CSR LSPR melalui London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) pada 2017 dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang autisme dan memperluas pemahaman masyarakat tentang inklusivitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

"Di LSCAA tersedia beragam program belajar dan pelatihan untuk anak-anak berkebutuhan khusus, yang mendorong mereka untuk lebih terampil dan mandiri," katanya.

Kemudian pada 2018 LSCAA berkolaborasi dengan Yayasan Autisme Indonesia mengadakan ASEAN Autism Games (AAG) berupa kompetisi olahraga bagi penyandang autisme dari berbagai negara anggota ASEAN. Selanjutnya LSPR juga menjadi sekretariat dalam ASEAN Autism Network.

Sejak itu LSPR mendukung para dosen dan mahasiswa yang tertarik melakukan penelitian ilmiah, khususnya yang terkait autistik, mulai dari bahasan tentang perkembangan mental hingga wirausaha dan LSCAA menjadi lembaga pendidikan LSBA.

"LSPR pun telah bertransformasi menjadi kampus inklusif autisme (autism-friendly) dengan membuka kesempatan belajar bagi mahasiswa berkebutuhan khusus," katanya.

Kini setelah membuka kampus LSBA di Jakarta dan Bekasi, pihaknya juga akan membuka LSBA di Bali dengan rencana peletakan batu pertama pada 28 September 2023 bersamaan dengan International Conference on Communication and Business (ICCB) 2023.

"LSBA Bali direncanakan berada di dalam satu gedung dengan LSPR Institute dan Bangunan kampus dirancang untuk mengakomodir kebutuhan belajar seperti ruang kelas, lab komputer, lab cetak, ruang olah raga, juga ruang tari," kata Head of LSBA Dr Chrisdina Wempi.

Sebagai bagian dari persiapan pembangunan kampus baru, pada Oktober 2023 LSBA Bali akan memulai beberapa kursus singkat, di antaranya kelas keterampilan komunikasi, kelas desain kelas kulinari, dan kelas keterampilan, guna membentuk awareness masyarakat Bali.

“LSBA masih perlu bekerja keras untuk dapat membentuk jiwa wirausaha pada orangtua, sehingga mereka mampu membangun kesempatan kerja bagi putra-putri spesial mereka,” kata Chrisdina.

Baca juga: Pendiri LSPR ungkap pencapaian selama 31 tahun

Baca juga: LSPR inisiasi diskusi disabilitas atasi tantangan ekonomi & kesehatan

Baca juga: Perempuan pemimpin ungkap pentingnya pendidikan hingga enterprenership