Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore menguat empat poin menjadi 9.705 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya 9.709 per dolar.

"Penguatan kurs rupiah terbatas disebabkan dolar AS masih diapresiasi oleh pelaku pasar uang yang didukung oleh membaiknya data-data ekonomi AS," kata analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta.

Ia menambahkan pelaku pasar uang masih mengapresiasi dolar AS dipicu data klaim pengangguran dan neraca lancar AS yang cukup positif.

Ia mengatakan Bank indonesia (BI) juga masih mengintervensi fluktuasi kurs mata uang domestik agar tetap stabil terhadap dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan beberapa pelaku pasar mengambil aksi beli setelah rupiah mengalami tekanan pada pekan lalu.

Meski demikian, ia mengatakan momentum pelemahan rupiah masih cukup kuat sehingga kedepannya cenderung masih akan terdepresiasi.

Ia mengatakan impor Indonesia yang masih cukup besar juga dinilai masih menjadi salah satu faktor penahan penguatan rupiah lebih tinggi.

Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia rupiah berada pada 9.718, melemah dibanding posisi sebelumnya 9.700 per dolar AS.