Jakarta (ANTARA News) - Makmur alias Bram, otak pelaku perompakan toko emas "Terus Jaya" yang tewas ditembak aparat Polda Metro Jaya, merupakan salah seorang anggota jaringan teroris kelompok Abu Umar.

Makmur juga diidentifikasi terlibat dalam perampokan bank CIMB Medan beberapa waktu silam.

"Tersangka Makmur merupakan pelaku perampokan CIMB Medan, yang megang senjata laras panjang AK-47 dan merupakan jaringan Abu Umar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Toni Harmanto di Jakarta, Senin.

Aparat Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi meringkus tujuh pelaku perampokan toko emas di Tambora, bernama Makmur alias Bram, Arman dan Kodrad alias Polo yang tewas ditembak karena melawan, sedangkan tersangka Thendra Hermalan, Siswanto, Togog alias Anto, dan Kiting ditangkap hidup.

Ketujuh pelaku diringkus pada beberapa lokasi, yakni Mustika Jaya (Bekasi, Jawa Barat), Pesanggrahan (Bintaro, Tangerang Selatan, Banten), Teluk Gong (Jakarta Utara) sejak Kamis (14/3) malam hingga Jumat (15/3) pagi.

Toni menuturkan penyidik kepolisian masih mendalami keterlibatan empat tersangka yang masih hidup dengan jaringan teroris Abu Umar.

"Kemungkinan empat tersangka masih hidup merupakan rekrutan baru," ujar Toni.

Saat penangkapan, Toni mengungkapkan awalnya anggota Polda Metro Jaya tidak mengetahui kelompok perampok toko emas di Tambora tersebut terkait jaringan teroris.

Petugas mengetahui sindikat pencurian dengan kekerasan toko emas tersebut, terkait kegiatan pencairan dana untuk kegiatan teroris (fai) setelah dilakukan penangkapan terhadap para tersangka.

Berdasarkan keterangan, jaringan Makmur akan menyerang Markas instansi TNI dan Polri yang berada di Kwitang, Jakarta Pusat.

Toni menyebutkan aksi perampokan toko emas di Tambora, merupakan salah satu aksi untuk mengumpulkan dana melengkapi alat untuk menyerang markas TNI dan Polri.

Kelompok Makmur diketahui telah melakukan aksi kejahatan untuk fai sebanyak tiga kali, yakni toko material (Desember 2012), Kantor Pos (Januari 2013) dan konter telepon selular (Januari 2013).

Saat ini, petugas masih memburu seorang tersangka lainya berinisial F yang diduga terlibat pencurian dengan kekerasan terhadap toko emas di Tambora.

Sementara itu, Abu Umar (41) alias Muhammad Ichwan alias Zulfikas alias Abdullah alias Indra Kusuma alias Andi Yunus alias Nico Salman diringkus petugas kepolisian di Perumahan Griya Waringin, Bogor, Jawa Barat, 4 Juli 2011, dengan barang bukti sepucuk senjata api jenis SNW dan 50 butir peluru tajam.

Abu Umar diduga termasuk pentolan di Negara Islam Indonesia (NII) yang sudah buron terkait kasus pembacokan Menteri Pertahanan di era Gus Dur, M Abdul Jalil.

Petugas juga meringkus 10 orang anak buah Abu Umar, yang diduga berperan dalam rangkaian penyerangan anggota kepolisian.