Denpasar (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Bali mengimbau masyarakat Pulau Dewata tidak panik menyikapi kenaikan harga bawang.
"Jadilah konsumen yang bijak jangan memperparah keadaan dengan menyimpan bawang dalam jumlah banyak karena dikhawatirkan harga semakin melambung," kata Ketua YLKI Bali Nyoman Suwidjana di Denpasar, Senin.
Dia berharap masyarakat tidak terpancing sehingga terjerumus dalam permainan para "mafia" komoditas itu yang menginginkan keuntungan sesaat.
Walaupun kondisi sulit dan sebagai konsumen tidak berdaya namun janganlah ikut terbawa permainan pihak yang tak bertanggung jawab itu.
"Kami menilai telah terjadi permainan yang sengaja dibuat oleh pihak tak bertanggung jawab sehingga membuat langka bumbu dapur tersebut dan harganya naik drastis," ujarnya.
Suwidjana meminta warga Pulau Dewata tetap tenang dan berpikir bijak walaupun pada bulan ini kebutuhan terhadap salah satu bumbu tersebut meningkat karena banyaknya hari raya besar keagamaan.
"Kami imbau supaya masyarakat membeli bawang sesuai dengan kebutuhan tidak sampai menyimpan dalam jumlah banyak karen itu akan merugikan konsumen sendiri," katanya menandaskan.
Menurut dia, tak dipungkiri saat ini termasuk dalam negara yang berproses menuju industrialisasi secara menyeluruh di seluruh sektor termasuk di bidang pertanian.
Industrialisasi dalam hal pertanian konvensional tidak mungkin dilakukan karena kondisi geografis sehingga menjadi kendala.
"Industrialisasi di bidang pertanian sebenarnya bermaksud untuk menurunkan biaya produksi. Akan tetapi di Indonesia sangat tidak mungkin dilakukan," ucapnya.
Warga jangan panik sikapi kenaikan harga bawang
18 Maret 2013 15:12 WIB
bawang merah. (FOTO ANTARA/Izaac Mulyawan)
Pewarta: I Gusti Ketut Agung Wijaya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: