Beijing (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengirimkan pegawainya untuk melihat langsung sistem layanan perkeretaapian di China.

"Peninjauan langsung ke lapangan akan memberikan masukan yang lebih konkrit untuk mendukung apa yang telah dipelajari secara materi," kata Direktur Pengelolaan Aset Non Produksi PT KAI, Edi Sukmoro, di Beijing, Senin.

Menurut dia, China bisa menjadi contoh baik dalam pengelolaan layanan perkeretaapian.

"Dulu perkeretaapian China termasuk yang tertinggal, namun kini mereka menjadi yang termodern di dunia," kata Edi.

"Itu bisa pula terjadi pada Indonesia, asalkan didasarkan pola pikir yang benar tentang perkeretaapian disertai etos kerja yang profesional," tambah dia.

PT KAI berencana mengirim 1.500 pegawainya untuk melakukan studi banding layanan perkeretaapian ke luar negeri, 524 orang di antaranya dikirim ke China hingga akhir 2013.

Tahap pertama kegiatan belajar dimulai 18-20 Maret 2013, yang dikuti oleh 91 orang. Rencananya rombongan akan menjajal empat rute kereta di Negeri Panda.

Rombongan pegawai PT KAI juga akan menikmati kereta bandara di Shanghai, yang lebih dikenal dengan kereta "Maglev", dari Shanghai ke Bandara Pudong.