Tenis
Yayuk senang atlet berprestasi dapat dukungan nyata dari pemerintah
17 Juli 2023 06:03 WIB
Legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki (kiri), petenis putra Indonesia Christopher Rungkat (tengah), dan tenis enthusiast Olivia Jensen berpose selepas mengikuti talk show dalam acara nonton bareng men's final Wimbledon 2023 yang digelar OPPO di OPPO Gallery Gandaria City, Jakarta, Minggu (16/7/2023). ANTARA/Zaro Ezza Syachniar/am.
Jakarta (ANTARA) - Legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki mengaku senang atlet-atlet berprestasi di Indonesia mendapatkan dukungan nyata dari pemerintah.
Dukungan nyata yang dimaksud oleh Yayuk adalah pengangkatan 27 atlet berprestasi yang pada 5 Juli yang lalu resmi diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Dari 27 nama tersebut, Aldila Sutjiadi dan Christopher Rungkat menjadi dua perwakilan dari dunia tenis yang dilantik.
“Sebetulnya sebagai ASN pun bagian sangat kecil, tapi paling tidak ada apresiasi dari pemerintah sekarang. Jadi tidak hanya sebatas bonus, tapi masa depan mereka harus dipikirkan,” ucap Yayuk ketika ditemui awak media saat mengikuti acara nonton bareng final Wimbledon di OPPO Gallery, Gandaria City, Jakarta, Minggu malam.
“Ini yang saya rasa sedikit demi sedikit, mudah-mudahan bisa membantu atlet-atlet yang senior yang mungkin dari masa berbeda,” kata Yayuk.
Mantan petenis yang dijuluki “The Jaguar of Asia” ini lalu bercerita bagaimana ia dahulu menjadi salah seorang yang memperjuangkan program ini sejak 2014.
“Saya perjuangkan dari 2014, tapi memang baru bisa masuk dan masuk ke sistem direvisi di undang-undang olahraga yang baru, ini baru masuk,” ucap Yayuk.
Baca juga: Ginting dan Felda semringah setelah resmi menjadi Pegawai Negeri Sipil
Sebagai mantan atlet tenis profesional, ia merasa kehidupan atlet setelah pensiun patut diberi perhatian oleh pemerintah dan oleh karena itu program pengangkatan atlet berprestasi menjadi PNS Kemenpora ini muncul.
“Jadi life after sport-nya atlet harus dipikirkan, kebetulan saya waktu itu salah satu yang ada di dalam sistem. Saya coba nge-push, ini mereka harus diapresiasi, paling tidak apa pun tapi harus tertera di situ,” kata wanita 52 tahun itu.
“Atlet yang dulu, bukan atlet yang hanya juara SEA Games, enggak. Dia juara Asian Games, Olympics, ini perlu perhatian lagi. Bayangin mereka cedera, mereka harus biaya sendiri, mereka mesti operasi dan lain-lain,” tambahnya.
“Bayangin dulu perjuangan mereka buat Indonesia yang begitu luar biasanya, pemerintah belum mampu mengapresiasi, baru di era pemerintahan pak Jokowi ini atlet-atlet ini diapresiasi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Christo yang saat ditemui awak media berada di sebelah Yayuk juga sangat senang.
Hal ini dikarenakan sebagai atlet, kerja keras dan prestasinya mendapat dukungan nyata dari pemerintah yang kini sedang dipimpin Presiden Joko Widodo.
“Bukti nyata dukungan dari pemerintah. Itu merupakan apresiasi yang luar biasa yang sudah dicanangkan Presiden,” kata Christo.
Dukungan nyata yang dimaksud oleh Yayuk adalah pengangkatan 27 atlet berprestasi yang pada 5 Juli yang lalu resmi diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Dari 27 nama tersebut, Aldila Sutjiadi dan Christopher Rungkat menjadi dua perwakilan dari dunia tenis yang dilantik.
“Sebetulnya sebagai ASN pun bagian sangat kecil, tapi paling tidak ada apresiasi dari pemerintah sekarang. Jadi tidak hanya sebatas bonus, tapi masa depan mereka harus dipikirkan,” ucap Yayuk ketika ditemui awak media saat mengikuti acara nonton bareng final Wimbledon di OPPO Gallery, Gandaria City, Jakarta, Minggu malam.
“Ini yang saya rasa sedikit demi sedikit, mudah-mudahan bisa membantu atlet-atlet yang senior yang mungkin dari masa berbeda,” kata Yayuk.
Mantan petenis yang dijuluki “The Jaguar of Asia” ini lalu bercerita bagaimana ia dahulu menjadi salah seorang yang memperjuangkan program ini sejak 2014.
“Saya perjuangkan dari 2014, tapi memang baru bisa masuk dan masuk ke sistem direvisi di undang-undang olahraga yang baru, ini baru masuk,” ucap Yayuk.
Baca juga: Ginting dan Felda semringah setelah resmi menjadi Pegawai Negeri Sipil
Sebagai mantan atlet tenis profesional, ia merasa kehidupan atlet setelah pensiun patut diberi perhatian oleh pemerintah dan oleh karena itu program pengangkatan atlet berprestasi menjadi PNS Kemenpora ini muncul.
“Jadi life after sport-nya atlet harus dipikirkan, kebetulan saya waktu itu salah satu yang ada di dalam sistem. Saya coba nge-push, ini mereka harus diapresiasi, paling tidak apa pun tapi harus tertera di situ,” kata wanita 52 tahun itu.
“Atlet yang dulu, bukan atlet yang hanya juara SEA Games, enggak. Dia juara Asian Games, Olympics, ini perlu perhatian lagi. Bayangin mereka cedera, mereka harus biaya sendiri, mereka mesti operasi dan lain-lain,” tambahnya.
“Bayangin dulu perjuangan mereka buat Indonesia yang begitu luar biasanya, pemerintah belum mampu mengapresiasi, baru di era pemerintahan pak Jokowi ini atlet-atlet ini diapresiasi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Christo yang saat ditemui awak media berada di sebelah Yayuk juga sangat senang.
Hal ini dikarenakan sebagai atlet, kerja keras dan prestasinya mendapat dukungan nyata dari pemerintah yang kini sedang dipimpin Presiden Joko Widodo.
“Bukti nyata dukungan dari pemerintah. Itu merupakan apresiasi yang luar biasa yang sudah dicanangkan Presiden,” kata Christo.
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: