Hal tersebut mengingat Ponorogo memiliki potensi seni pertunjukan serta telah ditetapkan sebagai kabupaten kreatif.
"Pemerintah pusat sudah menetapkan Ponorogo sebagai kabupaten kreatif karena telah mengikuti proses uji petik tahun 2022 dan selangkah lagi berarti ini akan menuju ke UNESCO Creative Cities Network," kata Menparekraf dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.
Menurutnya, keikutsertaan Ponorogo dalam UCCN bukanlah sebuah kompetisi atau perlombaan, melainkan sebagai media untuk meningkatkan jejaring dan membangun komunitas dengan kota-kota sejenis di negara-negara lain di dunia, maka diharapkan banyak manfaat yang diperoleh ketika sudah menjadi bagian dari UCCN.
"Mudah-mudahan tahun depan Ponorogo bisa kita usulkan. Diharapkan dengan ini kita bisa menciptakan peluang usaha agar ekonomi rakyat meningkat dan terbuka peluang usaha yang akan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Hariyanto menambahkan, setidaknya ada hal penting yang menjadi perhatian UNESCO agar Ponorogo bisa masuk ke dalam bagian UCCN, salah satunya adanya garansi proses transmisi dan transisi.
"Proses edukasi harus terus dilakukan kepada anak-anak kita. Sehingga Reog sebagai produk ekonomi kreatif unggulan Ponorogo bukan saja konsisten tapi akan terus mendunia. Kami juga siap bersama-sama mendampingi, memfasilitasi agar Reog semakin mendunia, semakin lestari," kata Hariyanto.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko pun menyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah menetapkan Ponorogo sebagai Kabupaten/Kota Kreatif. Untuk itu ekosistemnya harus dipacu untuk diberikan solusi agar kemudian semuanya bisa menjadi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga usulkan Grebeg Suro jadi festival internasional
Baca juga: Meriahkan "Grebeg Suro", Ponorogo siapkan 29 kegiatan budaya