Dirjen IKP nilai kehumasan harus terdepan komunikasikan keberlanjutan
16 Juli 2023 15:52 WIB
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong (ketiga dari kiri) saat hadir dalam kegiatan International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia Mid-Year Conference 2023 di Westin Hotel, Jakarta, Jumat (14/7). (ANTARA/HO-IABC Indonesia)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menilai praktisi public relation atau kehumasan harus menjadi yang terdepan dalam mengomunikasikan praktik keberlanjutan.
"Praktisi PR harus menjadi garda terdepan untuk membantu mengomunikasikan kesadaran akan praktik keberlanjutan," ujar Usman saat acara International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia Mid-Year Conference 2023, dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Konferensi tersebut berfokus pada isu keberlanjutan dan bagaimana komunikasi dapat memainkan peran penting untuk mendorong penerapan keberlanjutan.
Usman menilai kesadaran terhadap praktik keberlanjutan mungkin belum banyak dimiliki oleh masyarakat umum, bahkan tidak menjadi prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kata dia, langkah yang diambil IABC untuk mengambil peran dalam mendorong keberhasilan praktik keberlanjutan adalah hal yang harus didukung bersama.
Baca juga: Dirjen IKP sebut pemindahan IKN simbol lompatan bangsa Indonesia
Sementara itu, Presiden IABC Indonesia Elvera N. Makki menyatakan peran profesional humas menjadi salah satu pendorong penting atas keberhasilan praktik keberlanjutan. Menurut dia, dengan strategi komunikasi yang tepat maka praktik itu akan menjadi lebih tepat sasaran.
"IABC sangat mendorong upaya praktik keberlanjutan ini dan siap mengambil bagian dalam hal ini," kata Elvera.
Dalam beberapa tahun terakhir, keberlanjutan mendapat sorotan yang signifikan di dunia internasional termasuk di Indonesia. Isu-isu dan tantangan yang paling mendesak utamanya terkait perubahan iklim ekstrem, risiko kepunahan keanekaragaman hayati, kesenjangan sosial dan gender, serta tantangan keberagaman dan inklusivitas, yang menjadi masalah kritis bagi organisasi, pemerintah, dan individu.
Berbagai institusi pun berupaya mengatasi tantangan itu dan berusaha menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Baca juga: Kemenkominfo intensifkan edukasi PIP untuk sukseskan Pemilu 2024
IABC Indonesia Mid-Year Conference mengusung tema “Sustainability Today, Legacy for Tomorrow” untuk memberikan wawasan, pengetahuan baru, dan kesempatan berdiskusi serta berjejaring dengan para pakar komunikasi mengenai strategi yang berdampak pada keberlanjutan dan perkembangan bisnis perusahaan dalam berbagai industri demi masa kini dan masa depan.
Konferensi itu bertujuan untuk mendorong pemahaman dan kesadaran terhadap pentingnya keberlanjutan dalam konteks bisnis saat ini. Para peserta mendapatkan pandangan yang komprehensif tentang strategi komunikasi yang efektif untuk membantu organisasi mencapai tujuan keberlanjutan.
Selain itu, konferensi tersebut diharapkan dapat memberikan panduan dan inspirasi kepada para komunikator dalam menghadapi tantangan keberlanjutan, serta mengembangkan langkah-langkah berkelanjutan untuk menjalankan bisnis dengan sukses, bersama dengan generasi milenial dan generasi Z.
Baca juga: Pakar ungkap tantangan humas di era kecerdasan buatan
Baca juga: Konvensi Humas Indonesia 2022 wadah diskusi dan kolaborasi kehumasan
"Praktisi PR harus menjadi garda terdepan untuk membantu mengomunikasikan kesadaran akan praktik keberlanjutan," ujar Usman saat acara International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia Mid-Year Conference 2023, dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Konferensi tersebut berfokus pada isu keberlanjutan dan bagaimana komunikasi dapat memainkan peran penting untuk mendorong penerapan keberlanjutan.
Usman menilai kesadaran terhadap praktik keberlanjutan mungkin belum banyak dimiliki oleh masyarakat umum, bahkan tidak menjadi prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kata dia, langkah yang diambil IABC untuk mengambil peran dalam mendorong keberhasilan praktik keberlanjutan adalah hal yang harus didukung bersama.
Baca juga: Dirjen IKP sebut pemindahan IKN simbol lompatan bangsa Indonesia
Sementara itu, Presiden IABC Indonesia Elvera N. Makki menyatakan peran profesional humas menjadi salah satu pendorong penting atas keberhasilan praktik keberlanjutan. Menurut dia, dengan strategi komunikasi yang tepat maka praktik itu akan menjadi lebih tepat sasaran.
"IABC sangat mendorong upaya praktik keberlanjutan ini dan siap mengambil bagian dalam hal ini," kata Elvera.
Dalam beberapa tahun terakhir, keberlanjutan mendapat sorotan yang signifikan di dunia internasional termasuk di Indonesia. Isu-isu dan tantangan yang paling mendesak utamanya terkait perubahan iklim ekstrem, risiko kepunahan keanekaragaman hayati, kesenjangan sosial dan gender, serta tantangan keberagaman dan inklusivitas, yang menjadi masalah kritis bagi organisasi, pemerintah, dan individu.
Berbagai institusi pun berupaya mengatasi tantangan itu dan berusaha menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Baca juga: Kemenkominfo intensifkan edukasi PIP untuk sukseskan Pemilu 2024
IABC Indonesia Mid-Year Conference mengusung tema “Sustainability Today, Legacy for Tomorrow” untuk memberikan wawasan, pengetahuan baru, dan kesempatan berdiskusi serta berjejaring dengan para pakar komunikasi mengenai strategi yang berdampak pada keberlanjutan dan perkembangan bisnis perusahaan dalam berbagai industri demi masa kini dan masa depan.
Konferensi itu bertujuan untuk mendorong pemahaman dan kesadaran terhadap pentingnya keberlanjutan dalam konteks bisnis saat ini. Para peserta mendapatkan pandangan yang komprehensif tentang strategi komunikasi yang efektif untuk membantu organisasi mencapai tujuan keberlanjutan.
Selain itu, konferensi tersebut diharapkan dapat memberikan panduan dan inspirasi kepada para komunikator dalam menghadapi tantangan keberlanjutan, serta mengembangkan langkah-langkah berkelanjutan untuk menjalankan bisnis dengan sukses, bersama dengan generasi milenial dan generasi Z.
Baca juga: Pakar ungkap tantangan humas di era kecerdasan buatan
Baca juga: Konvensi Humas Indonesia 2022 wadah diskusi dan kolaborasi kehumasan
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: