Citeureup, Bogor (ANTARA News) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Persero) menurunkan volume penjualan ekspornya sebesar 84,5 persen menjadi 0,1 juta ton pada 2012 dari 0,6 juta ton di tahun 2011, untuk memenuhi permintaan pasar domestik yang tinggi.
"Oleh karena itu, total volume penjualan Perseroan tumbuh sebesar 12,3 persen menjadi 18,0 juta ton, tahun sebelumnya sebanyak 16,0 juta ton," kata Sekretaris Perusahaan Indocement Sahat Panggabean kepada ANTARA di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Sahat menyebut perusahaan itu telah membukukan volume penjualan domestik tertinggi dalam sejarah
Ia menjelaskan bahwa berlanjutnya ekspansi pada bisnis beton siap pakai (Ready-Mix Concrete/RMC) berupa penambahan "batching plant" atau pabrik semen siap pakai dan truk mixer yang baru, turut menyumbangkan kontribusi untuk meningkatkan pangsa pasar terutama di daerah Jabodetabek.
Namun demikian, kata Sahat Panggabean, pertumbuhan kelas menengah dan ekonomi makro Indonesia yang baik, adalah salah satu pendorong utama dari permintaan domestik yang terus kuat, khususnya pasar perumahan.
Ia juga menjelaskan bahwa pada 22 Februari 2013, Perseroan telah menandatangani perjanjian awal (LoI) mengenai jasa penyediaan peralatan, konstruksi dan pelaksanaan dengan Grup Sinoma.
LoI itu, katanya, sebagai bagian dari pembangunan pabrik baru di Citeureup, Kabupaten Bogor, dengan keseluruhan nilai dari pabrik baru diperkirakan antara Rp5,5 hingga Rp6,5 triliun.
Indocement turunkan volume ekspor penuhi pasar domestik
18 Maret 2013 06:46 WIB
ILUSTRASI-Semen. (FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)
Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: