Seoul (ANTARA) - Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang mengadakan latihan pertahanan rudal trilateral di perairan internasional Laut Timur pada Minggu (16/7), menurut keterangan Angkatan Laut Korsel, setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) minggu lalu.

Latihan tersebut dilaksanakan agar ketiga negara memperkuat koordinasi keamanan di tengah serangan Pyongyang yang terus berlanjut, dengan puncaknya peluncuran ICBM berbahan bakar padat Hwasong-18 Rabu lalu.

Latihan trilateral itu melibatkan tiga kapal perusak yang dilengkapi Aegis – ROKS Yulgok Yi I dari Korsel, kapal AS USS John Finn dan JS Maya dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, menurut keterangan militer.

Dengan skenario peluncuran rudal balistik oleh Korut, latihan difokuskan pada melatih prosedur untuk mendeteksi dan melacak target rudal balistik yang disimulasikan komputer, dan berbagi informasi terkait, menurut militer.

"Latihan ini dilakukan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan respon militer terhadap rudal balistik dan memperbaiki koordinasi keamanan di antara Korsel, AS dan Jepang," kata seorang pejabat Angkatan Laut.

"Berdasarkan sistem respon militer kami yang baik dan koordinasi trilateral, (kami) akan merespon ancaman nuklir dan misil Korut dengan efektif," kata pejabat itu.

Ketiga negara terakhir kali melakukan latihan pertahanan rudal tiga arah pada April. Latihan pada Minggu menjadi latihan keempat di bawah pemerintah Yoon Suk Yeol, yang telah berupaya meningkatkan koordinasi trilateral melawan ancaman militer Pyongyang.

Dalam unjuk kekuatan menghadapi peluncuran ICBM Korut, Korsel dan AS juga mengadakan latihan udara bersama pada Kamis, melibatkan pesawat pengebom U.S. B-52H.

Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: Korut akan bicara di DK PBB setelah luncurkan rudal antarbenua
Baca juga: Sampai manakah jangkauan rudal Korea Utara?