Bupati Madiun minta petani tingkatkan penggunaan pupuk organik
15 Juli 2023 20:01 WIB
Bupati Madiun Ahmad Dawami (dua dari kiri) bersama jajaran mengikuti kegiatan "Methil" atau panen bersama di Desa Krebet, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jatim, Sabtu (15/7/2023). ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Madiun
Madiun (ANTARA) - Bupati Madiun Ahmad Dawami meminta para petani di Kabupaten Madiun, Jawa Timur untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik dalam bercocok tanam sebagai upaya mengembalikan ekosistem dan kesuburan tanah yang terus berkurang akibat penggunaan bahan kimia.
"Kita kembalikan ekosistem dan kesuburannya dengan penggunaan pupuk dan bahan-bahan organik yang lebih intensif," ujar Bupati Ahmad Dawami di Madiun, Sabtu.
Dalam kegiatan "Methil" atau panen bersama di Desa Krebet, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jatim, Bupati menyatakan bahwa pupuk organik bisa didapat dari limbah ternak sapi, kambing, ataupun kerbau.
"Karenanya bagaimana populasi ternak harus ditambah untuk meningkatkan material organik tersebut," kata dia.
Baca juga: Pemkab Madiun anggarkan Rp2 miliar untuk subsidi pupuk petani kecil
Baca juga: Himpo: program subsidi pupuk organik tumbuhkan ekonomi daerah
Menurut Bupati, penggunaan bahan atau pupuk organik sangat penting untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah yang berkurang akibat residu dari penggunaan pupuk kimia secara terus menerus.
Terlebih, berdasarkan hasil uji laboratorium pada bulan Juli 2022, sebagian besar lahan persawahan di Kabupaten Madiun mengalami kekurangan zat organik.
Untuk itu, Pemkab Madiun akan terus menstimulasi para petani menggunakan pupuk organik, terlebih jatah pupuk bersubsidi juga terus mengalami pengurangan.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sumanto menyatakan dinasnya terus mendampingi para petani dengan meluncurkan kegiatan "Gerobak Tani" (Gerakan Ronda Bersama Atasi Kesulitan Petani) dari desa ke desa. Gerobak Tani sebagai ajang komunikasi, koordinasi, dan optimalisasi para penyuluh pertanian untuk mencari solusi permasalahan petani.
"Di antaranya soal pupuk, terlebih pengurangan jatah pupuk subsidi dan dorongan Pemkab Madiun agar petani menggunakan pupuk organik. Penyuluh-penyuluh di lapangan kita efektifkan bersama petani. Dan hasilnya cukup baik, memperbaiki ekosistem yang ada," kata Sumanto.
Baca juga: BRIN: Masyarakat kian tertarik produk pertanian organik
Baca juga: Dinas KPTPH Sumut sosialisasikan penggunaan pupuk organik di PRSU
Ia menilai, Gerobak Tani yang telah dijalankan selama ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Madiun yang rata-rata mencapai 6 ton menjadi 7 ton gabah per hektare.
Bupati bersama dinasnya mengapresiasi akan kegiatan Methil Bersama yang merupakan tradisi sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME atas berkas panen yang melimpah dan memohon keselamatan.
Selain Bupati dan Kepala Dinas Pertanian, Methil Padi juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun Mudjono, Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Penta Ahmad Dawami, Muspika Kecamatan Pilangkenceng, dan Kelompok Tani Desa Krebet.
Acara methil bersama diinisiasi oleh para petani dan masyarakat Desa Krebet sebagai upaya melestarikan budaya dan memperkuat kerukunan dan kebersamaan di desa tersebut.
Baca juga: Peneliti: Penggunaan pupuk organik bisa pulihkan lahan pertanian
Baca juga: Pupuk kandang menyelamatkan lahan pertanian dari perubahan iklim
"Kita kembalikan ekosistem dan kesuburannya dengan penggunaan pupuk dan bahan-bahan organik yang lebih intensif," ujar Bupati Ahmad Dawami di Madiun, Sabtu.
Dalam kegiatan "Methil" atau panen bersama di Desa Krebet, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jatim, Bupati menyatakan bahwa pupuk organik bisa didapat dari limbah ternak sapi, kambing, ataupun kerbau.
"Karenanya bagaimana populasi ternak harus ditambah untuk meningkatkan material organik tersebut," kata dia.
Baca juga: Pemkab Madiun anggarkan Rp2 miliar untuk subsidi pupuk petani kecil
Baca juga: Himpo: program subsidi pupuk organik tumbuhkan ekonomi daerah
Menurut Bupati, penggunaan bahan atau pupuk organik sangat penting untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah yang berkurang akibat residu dari penggunaan pupuk kimia secara terus menerus.
Terlebih, berdasarkan hasil uji laboratorium pada bulan Juli 2022, sebagian besar lahan persawahan di Kabupaten Madiun mengalami kekurangan zat organik.
Untuk itu, Pemkab Madiun akan terus menstimulasi para petani menggunakan pupuk organik, terlebih jatah pupuk bersubsidi juga terus mengalami pengurangan.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sumanto menyatakan dinasnya terus mendampingi para petani dengan meluncurkan kegiatan "Gerobak Tani" (Gerakan Ronda Bersama Atasi Kesulitan Petani) dari desa ke desa. Gerobak Tani sebagai ajang komunikasi, koordinasi, dan optimalisasi para penyuluh pertanian untuk mencari solusi permasalahan petani.
"Di antaranya soal pupuk, terlebih pengurangan jatah pupuk subsidi dan dorongan Pemkab Madiun agar petani menggunakan pupuk organik. Penyuluh-penyuluh di lapangan kita efektifkan bersama petani. Dan hasilnya cukup baik, memperbaiki ekosistem yang ada," kata Sumanto.
Baca juga: BRIN: Masyarakat kian tertarik produk pertanian organik
Baca juga: Dinas KPTPH Sumut sosialisasikan penggunaan pupuk organik di PRSU
Ia menilai, Gerobak Tani yang telah dijalankan selama ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Madiun yang rata-rata mencapai 6 ton menjadi 7 ton gabah per hektare.
Bupati bersama dinasnya mengapresiasi akan kegiatan Methil Bersama yang merupakan tradisi sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME atas berkas panen yang melimpah dan memohon keselamatan.
Selain Bupati dan Kepala Dinas Pertanian, Methil Padi juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun Mudjono, Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Penta Ahmad Dawami, Muspika Kecamatan Pilangkenceng, dan Kelompok Tani Desa Krebet.
Acara methil bersama diinisiasi oleh para petani dan masyarakat Desa Krebet sebagai upaya melestarikan budaya dan memperkuat kerukunan dan kebersamaan di desa tersebut.
Baca juga: Peneliti: Penggunaan pupuk organik bisa pulihkan lahan pertanian
Baca juga: Pupuk kandang menyelamatkan lahan pertanian dari perubahan iklim
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: