"Oleh karena itu, saya langsung menggagas. Tapi kalau hanya untuk membina di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak akan terlalu efektif. Berarti harus dibantu oleh digitalisasi. Maka tercetus program Santri Digitalpreneur Indonesia," ujar Sandiaga dalam keterangan resminya, Sabtu.
Pada program Santri Digitalpreneur Indonesia para santri dibekali ilmu digitalisasi dengan tren kekinian yang dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing. Sehingga diharapkan para santri bisa menciptakan video atau konten kreatif yang mendukung kehadiran konten Islami dengan balutan nilai-nilai kreatif juga inspiratif.
Walaupun program Santri Digitalpreneur Indonesia baru memasuki tahun ke-2, Menparekraf berharap program ini dapat terus berkelanjutan dan menjadi warna tersendiri dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Santri ini adalah masa depan bangsa kita, santri adalah aset bangsa, dan harus turut aktif dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif kita. Mudah-mudahan kalian semua menjadi pengusaha sukses, yang akan menjadi pendakwah dan menjadi pencipta konten-konten bermutu," kata Sandiaga.
Selain Kabupaten Bangkalan, program Santri Digitalpreneur akan hadir di kabupaten/kota terpilih. Di antaranya Sulawesi Selatan, Jombang, Rembang, Bogor, Cirebon, Purwakarta, Serang, Situbondo, dan Riau.
Baca juga: Sandiaga minta santri di Malang kembangkan konten digital edukatif
Baca juga: Menkop UKM: Santripreneur harus disiapkan di sektor-sektor strategis