Obama akan jalin "kerja sama erat" dengan Israel
17 Maret 2013 12:25 WIB
Kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, ke Jerusalem dan Tepi Barat pekan ini akan menjadi kunjungan bersejarah pertamanya sejak menjabat presiden untuk periode kedua.(REUTERS/Pete Souza/The White House/Handout)
Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, berharap dapat menjalin "kerja sama erat" dengan pemerintah baru Israel yang dibentuk oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Presiden mengucapkan selamat kepada rakyat Israel, Perdana Menteri Netanyahu, dan anggota baru koalisi pemerintah perdana menteri terkait keberhasilan pembentukan pemerintah baru Israel," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, Sabtu (16/3).
"Presiden Obama berharap bisa bekerja sama erat dengan perdana menteri dan pemerintah baru untuk mengatasi berbagai tantangan yang kita hadapi dan memajukan kepentingan bersama kita terkait perdamaian dan keamanan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.
"Amerika Serikat menempatkan nilai tinggi pada hubungannya yang mendalam dan abadi dengan Israel dan rakyat Israel," demikian pernyataan Gedung Putih.
Netanyahu secara resmi memberitahu Presiden Shimon Peres bahwa ia telah membentuk pemerintah baru setelah 40 hari perundingan yang berliku.
Pengumuman itu dikeluarkan tak lama sebelum batas waktu resmi bagi Netanyahu untuk membentuk pemerintahan atau mengakui kekalahan.
Obama akan mengunjungi Jerusalem dan Tepi Barat pekan ini.
Dalam kunjungan yang dimulai Selasa (19/3), Obama akan bertemu dengan Netanyahu di Jerusalem serta Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Salam Fayyad di Ramallah untuk mendengar perspektif mereka tentang penyelesaian konflik yang telah berlangsung beberapa dasawarsa.
Penerjemah : Gusti Nur Cahya Aryani
"Presiden mengucapkan selamat kepada rakyat Israel, Perdana Menteri Netanyahu, dan anggota baru koalisi pemerintah perdana menteri terkait keberhasilan pembentukan pemerintah baru Israel," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, Sabtu (16/3).
"Presiden Obama berharap bisa bekerja sama erat dengan perdana menteri dan pemerintah baru untuk mengatasi berbagai tantangan yang kita hadapi dan memajukan kepentingan bersama kita terkait perdamaian dan keamanan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.
"Amerika Serikat menempatkan nilai tinggi pada hubungannya yang mendalam dan abadi dengan Israel dan rakyat Israel," demikian pernyataan Gedung Putih.
Netanyahu secara resmi memberitahu Presiden Shimon Peres bahwa ia telah membentuk pemerintah baru setelah 40 hari perundingan yang berliku.
Pengumuman itu dikeluarkan tak lama sebelum batas waktu resmi bagi Netanyahu untuk membentuk pemerintahan atau mengakui kekalahan.
Obama akan mengunjungi Jerusalem dan Tepi Barat pekan ini.
Dalam kunjungan yang dimulai Selasa (19/3), Obama akan bertemu dengan Netanyahu di Jerusalem serta Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Salam Fayyad di Ramallah untuk mendengar perspektif mereka tentang penyelesaian konflik yang telah berlangsung beberapa dasawarsa.
Penerjemah : Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: