New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street beragam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor mempertimbangkan hasil pendapatan per kuartal yang kuat dari beberapa bank terbesar, tetapi ketiga indeks saham utama AS membukukan kenaikan mingguan yang solid.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 113,89 poin atau 0,33 persen, menjadi menetap di 34.509,03 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 4,62 poin atau 0,10 persen, menjadi berakhir di 4.505,42 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 24,87 poin atau 0,18 persen, menjadi ditutup pada 14.113,70 poin.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan keuangan memimpin penurunan masing-masing jatuh 2,75 persen dan 0,68 persen. Sektor kesehatan dan konsumen memimpin kenaikan dengan masing-masing terangkat 1,50 persen dan 0,35 persen.
Saham-saham AS diperdagangkan bervariasi pada Jumat (14/7/2023) setelah beberapa bank AS melaporkan hasil pendapatan untuk kuartal kedua dan memulai musim laporan keuangan kuartalan.
JPMorgan Chase, Citigroup dan Wells Fargo semuanya melaporkan pendapatan dan laba yang mengalahkan ekspektasi para analis. Di antaranya, laba JPMorgan melonjak 67 persen dari tahun lalu dan Wells Fargo mencapai kenaikan 57 persen.
"Apa yang kami lihat dari pendapatan bank besar, terutama JPMorgan, cukup tangguh," kata Scott Ladner, kepala investasi di Horizon Investments. "Kami melihat saat ini tingkat default masih sangat rendah secara historis dan tidak menunjukkan tanda-tanda meroket lebih tinggi. Jadi itu pertanda baik bagi konsumen dan ekonomi."
Investor juga mencerna survei utama sentimen konsumen. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan naik menjadi 72,6 pada Juli, level tertinggi sejak September 2021, jauh melebihi ekspektasi pasar 65,5, menurut data awal yang dirilis pada Jumat (14/7/2023).
Survei baru menunjukkan kepercayaan orang Amerika terhadap ekonomi baru-baru ini melonjak karena inflasi mereda dan pasar tenaga kerja tetap tangguh.
Sementara itu, sentimen pasar terus mendapat keuntungan dari data inflasi yang dirilis awal pekan ini, dengan sebagian besar investor percaya bahwa siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve mendekati akhir.
"Moderasi dalam aktivitas ekonomi dan inflasi ini melampaui apa yang akan dianggap oleh banyak pejabat Fed sebagai ekspektasi model mereka. Perlambatan seperti itu, bahkan jika dikaitkan dengan soft landing, dapat membuat mereka menyesuaikan sikap hawkish mereka saat ini," kata Kepala Strategi Pendapatan Tetap Morgan Stanley Vishy Tirupattur.
Baca juga: Wall Street terus menguat didorong data inflasi yang lebih ringan
"Tanda-tanda berakhirnya masa sulit semakin terang dan investor semakin yakin akan muncul setelah satu kenaikan lagi dalam dua minggu. Pada titik mana fokus akan beralih ke ekonomi dan apakah soft landing masih dapat dicapai sebelum perubahan arah diskusi untuk penurunan suku bunga," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.
"Risiko berikutnya datang dari musim laporan keuangan yang berlangsung hari ini," tambahnya.
Wall Street ditutup beragam di tengah pendapatan bank yang kuat
15 Juli 2023 07:57 WIB
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/Reuters/pri.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: