Batam (ANTARA News) - Polda Kepulauan Riau masih terus mendalami keterangan 16 saksi dalam kasus kematian empat anak di sebuah mobil di Komplek Pasar Cik Puan Kota Batam, Kamis (28/2) malam.

"Sudah 16 orang saksi dimintai keterangan. Termasuk seorang wanita yang diduga senpat membawa keempat anak tersebut sebelum akhirnya ditemukan meninggal," kata Direktur Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau (Kepri), Kombes Pol Muhammad Fadil Imran di Batam, Sabtu.

Ia mengatakan, meski hasli otopsi Dokter dari Mabes Polri menyatakan tidak ada kekerasan pada jasad keempat anak tersebut, namun itu belum keputusan akhir.

"Tim dari Laboratorium Foresnsik Mabes Polri Cabang Medan masih melakukan pemeriksaan, apakah anak-anak tersebut meninggal hanya karena kehabisan oksigen, atau ada apenyebab lain seperti keracunan. Itu yang masih kami tunggu," kata Fadil.

Fadil mengatakan, akan menyingkronkan keterangan saksi-saksi dengan hasil Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Medan.

"Keterangan saksi tidak bisa berdiri sendiri, maka kami masih harus menunggu hasil pemeriksaan di Medan," kata dia.

Hingga saat ini, kata dia, polisi masih menyatakan kematian empat anak didalam sebuah mobil BM1306 SX dikarenakan kehabisan oksigen.

Kapolresta Batam Rempang Galang (Barelang) Kombes Pol Karyoto mengatakan tidak akan menutup kasus tersebut meski dari hasil otopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Ia mengatakan, akan mendalami semua informasi yang masuk ke Kepolisian untuk mengungkap kasus yang oleh para keluarga dan Tokoh Masyarakat NTT di Batam dinilai tidak wajar.

"Semua informasi yang masuk akan didalami. Saya tidak akan menutup kasus ini," kata dia.

Ia mengatakan, akan mencari motif pelaku jika anak-anak tersebut memang menjadi korban pembunuhan karena setiap tindak pidana pasti ada motif yang mendasarinya.

Tokoh Masyarakat NTT, Rofinus Loren dihadapan polisi mengatakan bisa jadi anak-anak tersebut masti karena kehabisan oksigen. Namun ia meyakini anak-anak tersebut tidak mati di dalam mobil.

"Menurut saya anaka-anak tersebut dimasukan dalam mobil dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi. Karena mereka bertumpuk. Apalagi sebelumnya mobil itu sudah dicek, dan tidak ditemukan anak-anak tersebut," kata dia.