BMKG: Titik panas di Kaltim berkurang signifikan, hanya 11 lokasi
14 Juli 2023 20:15 WIB
Arsip - Tim yang dipimpin Pusdalops BPBD Kabupaten PPU berhasil memadamkan api saat terjadi karhutla di Kecamatan Penajam, Selasa (11/7) (Antara / HO Pusdalops Kabupaten PPU)
Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya titik panas tersebar pada 11 lokasi di Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat, mengalami penurunan drastis ketimbang dua hari sebelumnya yang tersebar di 60 lokasi.
"Dua hari lalu atau Rabu 12 Juli terdapat 60 titik panas terpantau di Kaltim, tapi hari terpantau 11 titik panas," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat.
Meski jumlah titik panas mengalami penurunan, namun pihaknya tetap mengimbau semua pihak selalu waspada dan saling mengingatkan untuk tidak sembarangan melakukan pembakaran karena api dikhawatirkan menjalar ke lokasi lain.
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
Baca juga: Waspada karhutla, BMKG deteksi 60 titik panas di Kalimantan Timur
Ia juga mengajak semua lapisan masyarakat luas saling mengingatkan seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan di lahan maupun di hutan yang kering, termasuk tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan pertanian.
"Sebanyak 11 titik panas yang terpantau hari ini sudah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik tingkat provinsi maupun kabupaten setempat agar mendapat tindakan lebih lanjut," katanya.
Ke-11 titik panas ini tersebar di dua kabupaten yakni Kabupaten Kutai Timur terdeteksi sebanyak 10 titik, kemudian di Kabupaten Berau hanya ada satu titik yakni di Kecamatan Tabalar.
"Sedangkan titik panas di Kutai Timur yang berada di 10 lokasi tersebar di delapan kecamatan yakni Muara Wahau dan Rantau Pulung masing-masing dua lokasi, kemudian Kecamatan Telen, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Busang, Kaubun dan Kombeng masing-masing satu titik," kata Diyan.
Baca juga: 21 titik panas terdeteksi di Kalimantan Timur
"Dua hari lalu atau Rabu 12 Juli terdapat 60 titik panas terpantau di Kaltim, tapi hari terpantau 11 titik panas," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat.
Meski jumlah titik panas mengalami penurunan, namun pihaknya tetap mengimbau semua pihak selalu waspada dan saling mengingatkan untuk tidak sembarangan melakukan pembakaran karena api dikhawatirkan menjalar ke lokasi lain.
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
Baca juga: Waspada karhutla, BMKG deteksi 60 titik panas di Kalimantan Timur
Ia juga mengajak semua lapisan masyarakat luas saling mengingatkan seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan di lahan maupun di hutan yang kering, termasuk tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan pertanian.
"Sebanyak 11 titik panas yang terpantau hari ini sudah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik tingkat provinsi maupun kabupaten setempat agar mendapat tindakan lebih lanjut," katanya.
Ke-11 titik panas ini tersebar di dua kabupaten yakni Kabupaten Kutai Timur terdeteksi sebanyak 10 titik, kemudian di Kabupaten Berau hanya ada satu titik yakni di Kecamatan Tabalar.
"Sedangkan titik panas di Kutai Timur yang berada di 10 lokasi tersebar di delapan kecamatan yakni Muara Wahau dan Rantau Pulung masing-masing dua lokasi, kemudian Kecamatan Telen, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Busang, Kaubun dan Kombeng masing-masing satu titik," kata Diyan.
Baca juga: 21 titik panas terdeteksi di Kalimantan Timur
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: