RSCM: Kerja sama dengan Joslin inovasi cegah kematian diabetes
14 Juli 2023 20:02 WIB
Plt. Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti (tengah) memberi keterangan pers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Jumat (14/7/2023). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti/aa.
Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menyatakan bahwa kerja sama dengan Joslin Diabetes Center dari Boston, Amerika Serikat merupakan inovasi yang dijalankan pemerintah untuk mencegah kematian akibat diabetes semakin meningkat.
“Kementerian Kesehatan RI telah mengamanahkan ada beberapa rumah sakit vertikal untuk melakukan banyak terobosan. Salah satunya adalah bagaimana kami bisa mengatasi permasalahan yang selama ini tidak pernah selesai, yaitu mencari kolaborasi untuk mengatasi penyakit yang jadi sumber penularan atau tertinggi di Indonesia,” kata Plt. Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh RSCM di Jakarta, Jumat.
Lies menuturkan, RSCM saat ini diminta oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, untuk bisa melayani pasien diabetes dengan terintegratif. Sebab, diabetes yang terkenal dengan sebutan ibu dari segala macam penyakit (mother of all diseases) itu, meningkatkan jumlah orang yang terkena penyakit kardiovaskuler.
Penyakit diabetes merupakan penyakit yang harus segera diatasi segera mungkin karena dapat berdampak pada angka kematian dan beban biaya negara dalam mengatasi penyakit tidak menular.
“Diabetes adalah ibu dari segala macam penyakit, yang kita temui di rumah sakit, semua (pasien) sudah merupakan orang-orang yang memerlukan penanganan besar sekali. Seperti stroke, penyakit jantung, cuci darah karena ginjal hingga penyakit kebutaan karena diabetes melitus ini,” kata Lies.
Hal ini yang membuat pihaknya segera menyusun strategi menggaet Joslin Diabetes Center untuk memberikan masukan terkait pelayanan hingga ketersediaan peralatan, termasuk meningkatkan ilmu RSCM dalam menangani diabetes.
Dari ilmu yang didapat tersebut, RSCM kemudian segera memberikan pelatihan dan membagi edukasinya kepada rumah sakit-rumah sakit lain dan menurunkannya ke puskesmas.
Kerja sama itu juga dinilai dapat membantu RSCM mempunyai kemampuan untuk mendeteksi penderita diabetes lebih dini untuk segera ditangani di fasilitas kesehatan terdekat. Selain strategi deteksi dini, diharapkan pengobatan diabetes juga semakin tertata.
Dengan catatan penyusunan strategi disesuaikan dengan kondisi penduduk di Indonesia melalui berbagai macam riset yang mendalam.
“Kita juga bisa mempelajari dari apa yang mereka temukan di Amerika. Bagaimana penanganan yang paling termutakhir, paling canggih dan paling efektif untuk mengatasi hal ini. Oleh karena itu, terima kasih kepada Menteri Kesehatan yang telah membuat RSCM jelas sekali untuk melakukan hal-hal yang sangat penting bagi masyarakat akibat kematian di Indonesia,” ujar Lies.
Baca juga: Menkes sebut diabetes sebagai ibu dari segala macam penyakit
Baca juga: RSCM kerja sama dengan Joslin tingkatkan layanan diabetes lewat ADC
Baca juga: Enam kebiasaan yang dapat menimbulkan risiko penyakit diabetes
“Kementerian Kesehatan RI telah mengamanahkan ada beberapa rumah sakit vertikal untuk melakukan banyak terobosan. Salah satunya adalah bagaimana kami bisa mengatasi permasalahan yang selama ini tidak pernah selesai, yaitu mencari kolaborasi untuk mengatasi penyakit yang jadi sumber penularan atau tertinggi di Indonesia,” kata Plt. Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh RSCM di Jakarta, Jumat.
Lies menuturkan, RSCM saat ini diminta oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, untuk bisa melayani pasien diabetes dengan terintegratif. Sebab, diabetes yang terkenal dengan sebutan ibu dari segala macam penyakit (mother of all diseases) itu, meningkatkan jumlah orang yang terkena penyakit kardiovaskuler.
Penyakit diabetes merupakan penyakit yang harus segera diatasi segera mungkin karena dapat berdampak pada angka kematian dan beban biaya negara dalam mengatasi penyakit tidak menular.
“Diabetes adalah ibu dari segala macam penyakit, yang kita temui di rumah sakit, semua (pasien) sudah merupakan orang-orang yang memerlukan penanganan besar sekali. Seperti stroke, penyakit jantung, cuci darah karena ginjal hingga penyakit kebutaan karena diabetes melitus ini,” kata Lies.
Hal ini yang membuat pihaknya segera menyusun strategi menggaet Joslin Diabetes Center untuk memberikan masukan terkait pelayanan hingga ketersediaan peralatan, termasuk meningkatkan ilmu RSCM dalam menangani diabetes.
Dari ilmu yang didapat tersebut, RSCM kemudian segera memberikan pelatihan dan membagi edukasinya kepada rumah sakit-rumah sakit lain dan menurunkannya ke puskesmas.
Kerja sama itu juga dinilai dapat membantu RSCM mempunyai kemampuan untuk mendeteksi penderita diabetes lebih dini untuk segera ditangani di fasilitas kesehatan terdekat. Selain strategi deteksi dini, diharapkan pengobatan diabetes juga semakin tertata.
Dengan catatan penyusunan strategi disesuaikan dengan kondisi penduduk di Indonesia melalui berbagai macam riset yang mendalam.
“Kita juga bisa mempelajari dari apa yang mereka temukan di Amerika. Bagaimana penanganan yang paling termutakhir, paling canggih dan paling efektif untuk mengatasi hal ini. Oleh karena itu, terima kasih kepada Menteri Kesehatan yang telah membuat RSCM jelas sekali untuk melakukan hal-hal yang sangat penting bagi masyarakat akibat kematian di Indonesia,” ujar Lies.
Baca juga: Menkes sebut diabetes sebagai ibu dari segala macam penyakit
Baca juga: RSCM kerja sama dengan Joslin tingkatkan layanan diabetes lewat ADC
Baca juga: Enam kebiasaan yang dapat menimbulkan risiko penyakit diabetes
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: