Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) menyebutkan bahwa 74 persen reponden meyakini Presiden RI Joko Widodo akan mendukung bakal calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai dukungan tersebut diberikan Jokowi sebagai petugas partai dari PDI Perjuangan.

"Karena masyarakat betul-betul merasa Pak Jokowi adalah petugas partai dari PDIP, maka dipersepsikan sebanyak 74 persen Pak Ganjar Pranowo akan didukung oleh Presiden Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam dalam Rilis Surnas "Keberlanjutan vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024", Jakarta, Jumat.

Kendati demikian, Ahmad mengungkapkan terdapat data berbeda mengenai pandangan elite politik terkait dukungan Jokowi pada kandidat capres. Mayoritas para elite yakin, dukungan Jokowi perlahan bergeser ke Prabowo Subianto.

"Di level elite cukup kuat bahwa dukungan dari Pak Jokowi mulai bergeser kepada Pak Prabowo Subianto dan itu dalam konteks akumulasi elektoral berimplikasi positif terhadap elektabilitas Pak Prabowo Subianto itu sendiri," jelasnya.

Adapun Menteri Pertahanan RI itu digadang-gadang akan menjadi calon presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang beranggotakan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca juga: Indostrategic ungkap 19,3 persen rakyat ikuti pilihan capres Jokowi
Baca juga: Puan sebut hubungan Megawati dengan Prabowo baik-baik saja


Selanjutnya, dari sisi elektoral, Khoirul Umam menyebutkan hanya 19,3 persen masyarakat yang akan mengikuti pilihan Presiden Jokowi saat Pilpres 2024. Ahmad menyebutkan sekitar 56,6 persen memilih tidak akan mengikuti capres pilihan Jokowi. Lalu, ada 21 persen masih bimbang dan 3,1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

"Nah yang bimbang ini bisa masuk ke yang akan ikut Presiden Jokowi atau sebaliknya yang tidak akan ikut. Tampaknya, hal ini masih dipengaruhi oleh ketidakjelasan dari positioning dari presiden itu sendiri," tambah Ahmad.

Hal ini juga sejalan dengan data lain yang didapat Indostrategic mengenai cawe-cawe Presiden Jokowi terkait Pilpres 2024. Pasalnya, sebanyak 64,4 persen menilai Jokowi sebaiknya bersikap netral dalam Pilpres 2024.

"Mayoritas masyarakat sekitar 64,6 persen responden berharap Presiden Jokowi bisa bersikap netral," kata dia.

Kemudian, sebanyak 15,5 persen responden lainnya yang mengaku sebaiknya Presiden Jokowi bersikap abu-abu dan 16,4 responden justru mendukung Presiden sebaiknya berpihak.

Survei tersebut dilakukan pada 9-20 Juni 2023 dengan teknik pengambil sampel survei ini yakni multi-stage random sampling.

Terdapat 1.400 responden dari 38 provinsi dari seluruh Indonesia yang mempunyai hak memilih atau sudah menikah. Teknik pengambilan data dalam survei itu adalah wawancara tatap muka dan batas kesalahan (margin of error) 2,62 persen.

Baca juga: Survei Indostrategic: PDI Perjuangan pimpin elektabilitas parpol
Baca juga: Survei Indostrategic: PDI Perjuangan pimpin elektabilitas parpol