Selain meluncurkan ulang toko resminya, Persija juga mengadakan acara bincang-bincang yang dihadiri Direktur Utama PT Persija Jaya Ambono Janurianto, Chief Digital Marketing Persija Harlin Rahardjo, dan mantan ketua umum organisasi pendukung Persija Jakmania Ferry Indrajarief.
Dalam kesempatan tersebut, Ambono menjelaskan peluncuran ulang toko resmi tersebut dilakukan karena kini pihak klub telah resmi mengambil alih operasional toko. Ambono menyebutkan sebelumnya toko itu dikelola oleh pihak penyedia apparel Persija, Juara.
Ambono menambahkan bahwa secara pemasaran, hal yang ingin digapai oleh Persija adalah memikat penggemar baru, sambil menggapai kembali penggemar yang mungkin telah menjauh dari hingar-bingar Persija belakangan ini.
"Nah, untuk mendapatkan itu tentunya kita harus mempunyai otoritas. Otoritas itu artinya kita harus punya kekuasaan yang bisa melakukan perintah atau segala sesuatunya untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan kita," kata Ambono.
"Oleh karena itu kami berdiskusi dengan mitra kami, Juara, apa mungkin kami bisa mengambil alih manajemen toko ini. Sehingga tujuan kami menjadi lebih jelas dan tidak lagi ada penghalang antara yang ingin kami capai dan yang ingin kami gapai, yakni konsumen kami," tambahnya.
Baca juga: Thomas Doll keluhkan lambatnya Persija datangkan pemain baru
Harlin Rahardjo selaku pihak yang juga menangani pemasaran Persija menambahkan selain menjadi toko, ke depan toko resmi Persija itu juga akan dirancang menjadi sebuah "creative hub" untuk menampung kegiatan-kegiatan kreatif para penggemar.
Hal itu sejalan dengan upaya Persija yang ingin menjadikan merek Persija tidak sebatas berasosiasi dengan klub atau sepak bola, namun supaya pada masa yang akan datang, merek Persija dapat terasosiasi dengan hal-hal positif terkait Jakarta.
"Saya contohkan topi ini (topi klub bisbol New York Yankee). Banyak orang membeli dan menggunakan topi ini, padahal dia bukan penggemar klub ini atau bahkan penggemar olahraga bisbol. Secara pemasaran, hal itu yang ingin kami capai ke depannya. Persija sebagai gaya hidup Jakarta," ucap Harlin.
Harlin menambahkan pihak klub membuka diri untuk bekerja sama dengan para penggemar yang ingin berbisnis, seperti model konsinyasi dan lain sebagainya. Namun syaratnya produk yang ditawarkan para penggemar diwajibkan memenuhi sejumlah kriteria, seperti kualitas dan jaminan orisinalitas.
Baca juga: BRI ungkap potensi perputaran ekonomi BRI Liga 1 capai Rp9 triliun
Baca juga: Bali United gaet pemain asing dari Timnas Palestina