Gubenur Lampung imbau masyarakat jaga kawasan hutan, cegah bencana
14 Juli 2023 15:13 WIB
Kawasan hutan Gunung Betung yang tetap terjaga dan berlokasi di pinggiran Kota Bandarlampung yang berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.
Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengimbau masyarakat yang ada di daerahnya untuk terus menjaga kawasan hutan guna mencegah terjadinya bencana alam.
"Bencana alam seperti banjir ini terjadi akibat sumber dari hulunya atau yang kita kenal sebagai kawasan hutan yang menjadi sumber air dan segalanya ternyata rusak," ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Jumat.
Ia pun mengimbau masyarakat yang ada di daerah itu untuk menjaga kelestarian kawasan hutan, baik yang ada di dalam wilayah konservasi seperti halnya taman nasional ataupun hutan produksi.
"Manfaat dari hutan bagi lingkungan dan manusia sangatlah besar, seperti penyediaan oksigen hingga mencegah adanya bencana seperti banjir dan longsor, karena menyerap air dan mencengkeram tanah agar kuat dan yang pastinya akan berdampak kepada kehidupan kita," katanya.
Dia menjelaskan bila masyarakat dan berbagai pihak tidak ikut serta menjaga kelestarian kawasan hutan, maka risiko berbagai bencana alam akan terjadi, seperti pada musim penghujan rawan terjadi banjir dan longsor. Sedangkan pada musim kering risiko kekeringan pun dapat terjadi.
"Lampung ini terkenal menjadi lumbung pangan yang menyediakan pangan untuk berbagai daerah, jadi sumber air ini juga harus diperhatikan. Sebab irigasi kita sudah terbangun dengan baik, tetapi kalau sumbernya bermasalah akan menjadi persoalan bagi sektor pertanian," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Lampung memperluas penanaman pohon tambah tutupan hutan
Baca juga: Lampung pacu pengembangan agrowisata, tumbuhkan wisata berkelanjutan
Masyarakat pun, lanjutnya, diharapkan bisa terus menjaga beberapa wilayah yang merupakan lokasi konservasi serta memiliki area lahan hutan yang cukup luas.
"Harus dijaga wilayah barat yang isinya hutan konservasi seperti taman nasional dan sebagainya, sebab kalau tidak dijaga wilayah tengah dan timur yang merupakan sentra produksi pangan akan terganggu. Jangan sampai hutan ini rusak atau dirambah," tambahnya.
Menurut dia, kawasan hutan merupakan sumber yang menopang kehidupan. Dengan menjaga kelestarian hutan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga.
"Janganlah hutan kita terganggu karena hutan ini kaya akan satwa, flora, dan yang utama di sini jadi sumber air dan oksigen yang merupakan sumber kehidupan dasar manusia. Kalau bisa kita perbaiki yang rusak di hutan agar tetap lestari," ucap Gubernur Arinal.
Lampung memiliki luas hutan sekitar 1.004.735 hektare dan yang telah diberi kewenangan oleh negara untuk dikelola seluas 564 ribu hektare lebih, terbagi menjadi tiga fungsi hutan yakni hutan lindung, hutan produksi, dan hutan konservasi. Saat ini Pemprov Lampung masih terus melakukan penataan batas hutan.
Baca juga: Lampung lakukan pengukuran batas hutan
Baca juga: Ikhtiar petani pinggir kota jaga kelestarian hutan Lampung
"Bencana alam seperti banjir ini terjadi akibat sumber dari hulunya atau yang kita kenal sebagai kawasan hutan yang menjadi sumber air dan segalanya ternyata rusak," ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Jumat.
Ia pun mengimbau masyarakat yang ada di daerah itu untuk menjaga kelestarian kawasan hutan, baik yang ada di dalam wilayah konservasi seperti halnya taman nasional ataupun hutan produksi.
"Manfaat dari hutan bagi lingkungan dan manusia sangatlah besar, seperti penyediaan oksigen hingga mencegah adanya bencana seperti banjir dan longsor, karena menyerap air dan mencengkeram tanah agar kuat dan yang pastinya akan berdampak kepada kehidupan kita," katanya.
Dia menjelaskan bila masyarakat dan berbagai pihak tidak ikut serta menjaga kelestarian kawasan hutan, maka risiko berbagai bencana alam akan terjadi, seperti pada musim penghujan rawan terjadi banjir dan longsor. Sedangkan pada musim kering risiko kekeringan pun dapat terjadi.
"Lampung ini terkenal menjadi lumbung pangan yang menyediakan pangan untuk berbagai daerah, jadi sumber air ini juga harus diperhatikan. Sebab irigasi kita sudah terbangun dengan baik, tetapi kalau sumbernya bermasalah akan menjadi persoalan bagi sektor pertanian," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Lampung memperluas penanaman pohon tambah tutupan hutan
Baca juga: Lampung pacu pengembangan agrowisata, tumbuhkan wisata berkelanjutan
Masyarakat pun, lanjutnya, diharapkan bisa terus menjaga beberapa wilayah yang merupakan lokasi konservasi serta memiliki area lahan hutan yang cukup luas.
"Harus dijaga wilayah barat yang isinya hutan konservasi seperti taman nasional dan sebagainya, sebab kalau tidak dijaga wilayah tengah dan timur yang merupakan sentra produksi pangan akan terganggu. Jangan sampai hutan ini rusak atau dirambah," tambahnya.
Menurut dia, kawasan hutan merupakan sumber yang menopang kehidupan. Dengan menjaga kelestarian hutan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga.
"Janganlah hutan kita terganggu karena hutan ini kaya akan satwa, flora, dan yang utama di sini jadi sumber air dan oksigen yang merupakan sumber kehidupan dasar manusia. Kalau bisa kita perbaiki yang rusak di hutan agar tetap lestari," ucap Gubernur Arinal.
Lampung memiliki luas hutan sekitar 1.004.735 hektare dan yang telah diberi kewenangan oleh negara untuk dikelola seluas 564 ribu hektare lebih, terbagi menjadi tiga fungsi hutan yakni hutan lindung, hutan produksi, dan hutan konservasi. Saat ini Pemprov Lampung masih terus melakukan penataan batas hutan.
Baca juga: Lampung lakukan pengukuran batas hutan
Baca juga: Ikhtiar petani pinggir kota jaga kelestarian hutan Lampung
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: