Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Jumat mengatakan langkah ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kondisi terkini akibat dampak bencana banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi di wilayah Pasaman Barat sejak Kamis (13/7) malam.
"Sejak pagi kita telah diperintahkan Kabag Ops Kompol Antonius Dachi dan para jajaran personel polsek untuk membantu dan memantau lokasi wilayahnya yang terdampak banjir atau longsor serta mendata korban jiwa maupun korban materiil," katanya.
Menurutnya dari hasil pantauan di lapangan sejumlah daerah di Pasaman Barat seperti Kecamatan Pasaman tepatnya di Jorong Pasir Bintungan dan Jorong Labuah Luruih mengalami kenaikan debit air Sungai Batang Saman setinggi 1,5 meter hingga menutupi ruas jalan.
Kemudian jalan lintas Muaro Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh tergenang banjir sehingga kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melewati jalan yang tergenang air setinggi 1 meter.
"Hasil monitoring ini sangat berguna dalam menentukan langkah kepolisian selanjutnya guna mencegah dan meminimalisasi kerugian materiil maupun korban jiwa," katanya.
Ia mengimbau masyarakat di Pasaman Barat yang terdampak banjir agar selalu berhati-hati untuk tidak melakukan aktivitas di tempat yang banjir.
"Waspada dengan banjir susulan. Selain itu waspada dengan kondisi sekitar dan mengutamakan keselamatan pribadi maupun keluarga seperti waspada dalam pengawasan arus listrik maupun dalam mengawasi anak-anak," ujarnya.
Hingga saat ini, katanya, personel dari Polres Pasaman Barat dan Polsek jajaran masih berada di lokasi kejadian banjir.
"Kita membantu mengevakuasi warga serta membantu mengangkat barang-barang dan hewan ternak warga untuk diamankan ketempat yang aman," kata Agung Basuki .
Kapolsek Pasaman AKP Defrizal mengatakan banjir di Sungai Batang Saman mengakibatkan terjadi kemacetan atau antrian panjang kendaraan yang tidak bisa melewati ruas jalan yang terendam banjir setinggi 1,5 meter serta merendam 200 unit rumah di Jorong Labuah Luruih dan 175 unit rumah di Jorong Pasir bintungan serta 1 unit rumah roboh akibat banjir di wilayah tersebut.
"Kerugian materil akibat meluapnya Sungai Batang Saman kali ini sekitar Rp 80 juta namun tidak ada korban jiwa," katanya.
Pihaknya melakukan evakuasi serta berkoordinasi dengan pihak BPBD dan Basarnas Pasaman Barat sehingga tidak korban jiwa.
Hingga Jumat siang ini debit air sudah mulai surut dan kendaraan sudah bisa melintas namun dengan sistem buka tutup satu arah.
Baca juga: Sungai Batang Saman Pasaman Barat meluap putuskan arus transportasi
Baca juga: Tim gabungan BPBD Pasaman Barat evakuasi warga terdampak banjir
Baca juga: Luapan Sungai Batang Saman Pasaman Barat-Sumbar mulai menyusut
Baca juga: Pemkab Pasaman Barat catat kerugian akibat banjir Rp3,1 miliar lebih