Kurs rupiah Jumat sore melemah empat poin
15 Maret 2013 16:46 WIB
Petugas menghitung uang Dollar Amerika Serikat di sebuah gerai penukaran mata uang di kawasan Kwitang, Jakarta, beberapa waktu lalu. (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Kurs mata uang rupiah pada Jumat sore bergerak dalam area negatif atau melemah sebesar empat poin menyusul `outlook` mata uang AS yang positif.
Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore melemah nilainya sebesar empat poin menjadi Rp9.709 dibanding posisi sebelumnya Rp9.705 per dolar AS.
"Outlook mata uang AS masih tetap positif mengingat cerahnya prospek ekonomi AS. Klaim pengangguran AS turun pada pekan lalu serta data manufaktur yang juga mengalami pertumbuhan," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan hal itu kontras dengan prospek pertumbuhan ekonomi negara kawasan Euro yang cukup mengkhawatirkan menyusul berkurangnya pekerjaan sebesar 0,3 persen dalam tiga bulan terakhir.
Ia mengatakan impor Indonesia yang masih cukup besar juga dinilai salah satu faktor nilai tukar rupiah berada dalam tekanan terhadap dolar AS.
"Kondisi itu memicu permintaan dolar AS meningkat dan menekan rupiah," katanya.
Ia memperkirakan nilai tukar ke depannya masih berada dalam tren pelemahan cenderung bergerak dalam kisaran yang sempit di Rp9.580-9.780 per dolar AS.
"Bank Indonesia akan menjaga fluktuasi kurs rupiah berada dalam kondisi yang stabil," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat (15/3) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat nilainya menjadi Rp9.700 dibanding posisi sebelumnya Rp9.703 per dolar AS.
(*)
Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore melemah nilainya sebesar empat poin menjadi Rp9.709 dibanding posisi sebelumnya Rp9.705 per dolar AS.
"Outlook mata uang AS masih tetap positif mengingat cerahnya prospek ekonomi AS. Klaim pengangguran AS turun pada pekan lalu serta data manufaktur yang juga mengalami pertumbuhan," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan hal itu kontras dengan prospek pertumbuhan ekonomi negara kawasan Euro yang cukup mengkhawatirkan menyusul berkurangnya pekerjaan sebesar 0,3 persen dalam tiga bulan terakhir.
Ia mengatakan impor Indonesia yang masih cukup besar juga dinilai salah satu faktor nilai tukar rupiah berada dalam tekanan terhadap dolar AS.
"Kondisi itu memicu permintaan dolar AS meningkat dan menekan rupiah," katanya.
Ia memperkirakan nilai tukar ke depannya masih berada dalam tren pelemahan cenderung bergerak dalam kisaran yang sempit di Rp9.580-9.780 per dolar AS.
"Bank Indonesia akan menjaga fluktuasi kurs rupiah berada dalam kondisi yang stabil," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat (15/3) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat nilainya menjadi Rp9.700 dibanding posisi sebelumnya Rp9.703 per dolar AS.
(*)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: