London (ANTARA News) - Surat kabar The Independent mengungkapkan krisis Suriah menciptakan "gelombang baru pelaku jihad di Inggris, dan Suriah sekarang menjadi tujuan utama gerilyawan Islam yang ingin bertarung di luar negeri".
Ini merupakan bukti baru keterlibatan pihak asing dalam krisis dan masuknya sejumlah pria bersenjata dari negara-negara Eropa dan kawasan, kata surat kabar itu.
"Suriah telah menggantikan Pakistan dan Somalia sebagai garis depan yang disukai di mana relawan Islam dapat langsun bertempur," kata surat kabar Inggris itu mengutip badan-badan keamanan, Rabu.
The Independent memperkirakan jumlah aktivis garis keras Inggris yang telah pergi berperang di Suriah telah lebih dari 100 orang, dan ini akan terus meningkat.
"Situasi ini menyajikan masalah keamanan Barat dan kinerja intelijen yang unik. Di Suriah, seperti Pakistan dan Somalia, mereka harus melacak pelaku jihad yang sedang didukung Inggris dan sekutunya," bunyi artikel koran Inggris tersebut.
Ini jelas menunjukkan standar ganda diikuti dari beberapa pemerintah Barat karena mereka menyediakan teroris di Suriah dengan uang dan senjata, sementara negara-negara itu berusaha menghilangkan mereka di Eropa.
Artikel itu mencatat bahwa pemerintah Inggris telah menangkap beberapa orang yang telah dipulangkan setelah pertempuran di Suriah.
(H-AK/H-RN)
Konflik Suriah picu gelombang jihad di Inggris
15 Maret 2013 15:00 WIB
Tentara yang loyal untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan kontrol di jalan-jalan di distrik al-Sabaa Bahrat, Aleppo (REUTERS/George Ourfalian)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: