Bandung (ANTARA) - Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat mendapatkan pengaduan dari masyarakat Ciomas Kabupaten Bogor terkait adanya nama-nama baru yang muncul setelah penutupan pendaftaran Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2023, di SMA Negeri 1 Ciomas, Kabupaten Bogor.

"Kami mendapatkan pengaduan bahwa setelah proses penutupan PPDB, masuk nama nama baru yang membuat nama yang sudah masuk jadi bergeser, jadi yang tergeser ini komplain mengeluhkan hal tersebut," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat H. Abdul Hadi Wijaya, ketika dihubungi di Bandung, Kamis.

Pihaknya juga telah melakukan kunjungan kerja Komisi V ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I di Kabupaten Bogor, untuk memastikan l PPDB Tahun 2023 di Wilayah Kabupaten Bogor berjalan dengan benar.

Ia menegaskan Komisi V langsung melakukan pengecekan ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Jawa Barat di Kabupaten Bogor dan mendapati puluhan calon siswa yang memang pilihan keduanya di SMA Negeri 1 Ciomas.

"Kami melakukan konfirmasi dan membuka datanya satu persatu. Kami saksikan dan betul bahwa ada puluhan orang yang pilihan keduanya memilih SMA 1 Ciomas dan memang prosesnya seperti itu. Mereka dimasukkan ketika pilihan satunya tidak diterima," katanya.

Ia menjelaskan dari hasil pengecekan, pihaknya mendapat kepastian bahwa proses PPDB di Wilayah Kabupaten Bogor "on the righ track" atau pada jalur yang benar.

"Langsung dengan 'help desk'-nya, yang memiliki akses ke sistem di Jawa Barat dan kami dapat kepastian bahwa proses secara data itu 'on the right track'," katanya.

Namun begitu, berbagai catatan tetap menjadi perhatian Komisi V DPRD Jawa Barat, seperti halnya sekolah yang tidak bisa memenuhi 100 persen kuota rombongan belajarnya.

"Tentunya ini jadi catatan kami, permasalahan daerah perkotaan yang padat dengan daerah yang luas dan penduduknya jarang itu berbeda. Harus ada formula yang membedakan untuk kondisi itu," kata Abdul Hadi.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, Abur Mustikawanto mengatakan ada sebanyak 40 ribu pendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2023 di wilayah Kabupaten Bogor.

Dari jumlah tersebut, kata Abur, yang bisa diterima hanya sekitar 20 ribu siswa atau lima puluh persen.