Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya atau HK (Persero) dan Indonesia Investment Authority (INA) telah melakukan penandatanganan penyelesaian transaksi investasi untuk pengelolaan ruas Tol Medan-Binjai (MB) dan Bakauheni-Terbanggi Besar (BTB) senilai Rp20,5 triliun.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, transaksi ini telah melalui proses penjajakan selama dua tahun dan diharapkan dapat memperkuat HK.

"Diharapkan dengan transaksi ini, Hutama Karya makin sehat dan kuat," ujar Kartika saat acara Penandatangan Transaksi PT Hutama Karya dan INA di Jakarta, Kamis.

Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka recycling asset atau pemindahtanganan aset lama untuk membangun aset baru. Dua ruas tol tersebut memiliki total panjang 158 km.

Kartika mengatakan recycling asset akan memberikan ruang bagi HK untuk menyelesaikan tol-tol selanjutnya. Selain itu, hal ini juga mampu membuktikan bahwa bisnis jalan tol sangat baik.

"Kita lihat dalam beberapa tahun terakhir, transaksi di tol sangat luar biasa. Selain HK, kita juga melakukan divestasi di Waskita, di mana kepemilikan tol di Indonesia saat ini telah sangat diverse," kata Kartika.

Direktur Utama HK Budi Harto mengatakan pembayaran dari INA akan digunakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan probabilitas.

"Program asset recycle ini akan kami teruskan sehingga kita bisa bangun tol di Sumatera dengan cara kita putar dari hasil pembangunan yang sudah ada," ujar Budi.

Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah menyampaikan transaksi antara HK dan INA merupakan hal yang penting bagi bisnis sektor jalan tol. Dari segi pembiayaan, transaksi itu bersifat ekuitas dan bukan hutang.

Lebih lanjut, transaksi ini juga membuka peluang bagi investor luar negeri untuk menanamkan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Kami sekarang sedang mempersiapkan beberapa transaksi tambahan yang nantinya akan masuk juga ke jalan tol, bukan hanya di Sumatera tapi juga di Trans Java," ujar Ridha.

Transaksi investasi ini dilakukan oleh anak perusahaan INA, PT Swarna Investasi Indonesia dan PT Abhinaya Investasi Indonesia. Investasi ini sejalan dengan salah satu dari empat sektor yang menjadi fokus INA, yaitu infrastruktur dan logistik.

Jalan tol merupakan bagian integral dari sektor infrastruktur dan logistik, serta kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama INA dan Hutama Karya untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur dan mendorong pertumbuhan sosial ekonomi di Sumatera pada khususnya, dan Indonesia secara keseluruhan, ujarnya.

Baca juga: Hutama Karya: Transaksi Tol Trans Sumatera oleh INA tonggak penting
Baca juga: INA, ESR, dan Mitsubishi berkolaborasi kembangkan pergudangan modern
Baca juga: Hutama Karya sebut pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh tinggal satu seksi