Banjarmasin (ANTARA) - KRI Escolar 871 yang dikomandoi Mayor Laut (P) Achmad Muzakki mengevakuasi Anak Buah Kapal (ABK) SPOB Ratu Yamani yang terbakar di Perairan Tabaneo Kalimantan Selatan (Kalsel).

Penerangan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banjarmasin melalui keterangan tertulis, Kamis, menjelaskan awalnya SPOB Ratu Yamani bertolak dari Pelabuhan Pertamina Kotabaru dengan tujuan Depot Pertamina Banjarmasin Kalsel dengan muatan Pertamax dan Pertalite sebanyak 5.000 kiloliter (kl) pada Senin (10/7).

“Selama dalam perjalanan hingga tiba di Anchor Area Perairan Tabaneo Kalsel tidak mengalami kendala,” kata Achmad Muzakki.

Namun pada Rabu sekitar pukul 15.45 WITA, lanjutnya, ada asap pada bagian haluan kapal disertai tiga kali suara ledakan, sehingga sebagian ABK SPOB (Self Propelled Oil Barge) Ratu Yamani melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.

“Kapten SPOB Ratu Yamani meminta bantuan kepada kapal-kapal yang ada di sekitar menggunakan radio dan hal tersebut terpantau oleh KRI Escolar-871 yang sedang melaksanakan patroli keamanan laut dalam rangka Operasi Marga Baruna-23,” katanya.

Kemudian pihaknya memberikan pertolongan dan mengevakuasi seluruh ABK SPOB Ratu Yamani dan untuk mencegah kebakaran lanjutan dilakukan pemadaman api.

Baca juga: Komisi V DPR janji perjuangkan tambahan peralatan Basarnas Banjarmasin

Selanjutnya dua kru Kapal SPOB Ratu Yamani yaitu Kapten Kapal Amir Mahmud dan Guntur Susanto dibawa ke kapal SPOB Ratu Yamani oleh KN SAR Laksmana 241 untuk meyakinkan api sudah padam.

“Untuk 10 kru yang lainnya dibawa oleh (kapal vessel) TB Wira Pratama dikembalikan ke Kapal SPOB Ratu Yamani dengan kondisi kapal yang sudah aman,” ujar Muzakki.

Dalam kejadian kebakaran apal berbendera Indonesia itu tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materil seperti life buoy di gudang haluan kapal habis terbakar.

Sementara itu Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin Al Amrad memastikan seluruh ABK SPOB Ratu Yamani selamat dari kebakaran kapal tersebut.

“Kita sudah melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan tidak ada korban tertinggal di dalam kapal,” tutur Amrad.

Sementara itu Kapten KN SAR Laksamana 241 Capt Jahrudin mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak KRI Escolar 871 sebelum membawa dua orang kru kapal yakni Kapten Kapal Amir Mahmud dan Guntur Susanto menuju Dermaga SAR Banjarmasin untuk diserahkan ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin untuk keperluan administrasi lebih lanjut.

“Penyebab kebakaran masih diselidiki,” ucap Jahrudin.

Baca juga: Polisi investigasi terbakarnya kapal tunda batu bara di Banyuasin