Kemenkeu andalkan sektor minerba dan dividen BUMN untuk target PNBP
12 Juli 2023 22:12 WIB
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata memberikan pemaparan dalam media briefing di Gedung Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu di Jakarta, Rabu (12/7/2023). (ANTARA/Imamatul Silfia)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengandalkan sektor mineral dan batu bara (minerba) serta dividen badan usaha milik negara (BUMN) untuk mengejar target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2023.
Kemenkeu memproyeksikan PNBP hingga akhir tahun 2023 akan mencapai Rp515,8 triliun. Sementara realisasi hingga semester I-2023 telah mencapai Rp302,1 triliun.
“Kami masih menikmati harga yang relatif baik dari komoditas di awal tahun ini. Sampai Mei, masih lumayan dari minerba. Hal kedua yang cukup banyak itu dari dividen BUMN,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam media briefing di Gedung Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu Jakarta, Rabu.
Isa menjelaskan potensi pendapatan dari minerba disebabkan karakter kontrak sektor minerba bersifat jangka panjang, sehingga menggunakan harga yang relatif tinggi.
Kendati demikian, Kemenkeu tetap mewaspadai kemungkinan penurunan harga komoditas. Kemenkeu terus membuat prediksi terkait tren harga komoditas dunia agar bisa menyiapkan langkah antisipasi.
Baca juga: Kemenkeu sebut potensi kehilangan dari PNBP SIM melebihi Rp650 miliar
Baca juga: Kemenkeu catat nilai tunggakan PNBP K/L capai Rp27,64 triliun
Sementara dari sisi dividen BUMN, Isa melihat adanya tren peningkatan dari setoran dividen perusahaan pelat merah. Menurut Isa, setoran yang masuk telah melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Target di APBN itu Rp49 triliun. Kemarin saya lihat di dashboard sudah Rp59 triliun. Jadi, sudah melampaui target,” ujar Isa.
Di sisi lain, sejumlah kementerian/lembaga (K/L) juga memberikan hasil yang cukup tinggi. Pergerakan aktivitas ekonomi masyarakat juga menunjukkan adanya tren yang membaik.
“Selain itu, ada kebijakan yang diterapkan pemerintah yang memberikan kemudahan untuk menggunakan kartu kredit luar negeri, misalnya. Itu sangat membuat orang mendapat kemudahan sehingga ada peningkatan dari dividen,” jelas Isa.
Isa juga melihat peluang penerimaan dari sektor-sektor lain. Dua sektor yang ia sebut menunjukkan potensi adalah kesehatan dan pendidikan.
Baca juga: Kemenkeu akan koordinasi dengan kepolisian terkait PNBP SIM
Baca juga: Pemerintah serap dana Rp13 triliun dari lelang 7 seri SUN
Kemenkeu memproyeksikan PNBP hingga akhir tahun 2023 akan mencapai Rp515,8 triliun. Sementara realisasi hingga semester I-2023 telah mencapai Rp302,1 triliun.
“Kami masih menikmati harga yang relatif baik dari komoditas di awal tahun ini. Sampai Mei, masih lumayan dari minerba. Hal kedua yang cukup banyak itu dari dividen BUMN,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam media briefing di Gedung Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu Jakarta, Rabu.
Isa menjelaskan potensi pendapatan dari minerba disebabkan karakter kontrak sektor minerba bersifat jangka panjang, sehingga menggunakan harga yang relatif tinggi.
Kendati demikian, Kemenkeu tetap mewaspadai kemungkinan penurunan harga komoditas. Kemenkeu terus membuat prediksi terkait tren harga komoditas dunia agar bisa menyiapkan langkah antisipasi.
Baca juga: Kemenkeu sebut potensi kehilangan dari PNBP SIM melebihi Rp650 miliar
Baca juga: Kemenkeu catat nilai tunggakan PNBP K/L capai Rp27,64 triliun
Sementara dari sisi dividen BUMN, Isa melihat adanya tren peningkatan dari setoran dividen perusahaan pelat merah. Menurut Isa, setoran yang masuk telah melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Target di APBN itu Rp49 triliun. Kemarin saya lihat di dashboard sudah Rp59 triliun. Jadi, sudah melampaui target,” ujar Isa.
Di sisi lain, sejumlah kementerian/lembaga (K/L) juga memberikan hasil yang cukup tinggi. Pergerakan aktivitas ekonomi masyarakat juga menunjukkan adanya tren yang membaik.
“Selain itu, ada kebijakan yang diterapkan pemerintah yang memberikan kemudahan untuk menggunakan kartu kredit luar negeri, misalnya. Itu sangat membuat orang mendapat kemudahan sehingga ada peningkatan dari dividen,” jelas Isa.
Isa juga melihat peluang penerimaan dari sektor-sektor lain. Dua sektor yang ia sebut menunjukkan potensi adalah kesehatan dan pendidikan.
Baca juga: Kemenkeu akan koordinasi dengan kepolisian terkait PNBP SIM
Baca juga: Pemerintah serap dana Rp13 triliun dari lelang 7 seri SUN
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: