IBL
RANS PIK dinilai jadi pesaing baru perebutan gelar IBL
12 Juli 2023 20:15 WIB
Pebasket RANS PIK Basketball Akeem W Scoot (kanan) melewati pebasket Satya Wacana Salatiga Maikel Andreas Cores Baliba saat pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) 2023 Seri kedelapan di Britama Arena, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). . ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta (ANTARA) - Klub basket RANS PIK Basketball dinilai bisa menjadi pesaing baru dalam perebutan gelar di kompetisi Indonesia Basketball League (IBL) meskipun tim tersebut baru berpengalaman selama dua tahun di IBL.
Klub basket besutan selebritas Raffi Ahmad tersebut baru dua tahun mengikuti kompetisi IBL, yakni pada musim 2022 dan 2023.
Namun meskipun klub tersebut terbilang baru, performa RANS PIK tidak main-main dengan langsung menembus babak playoff di musim pertama dan kedua.
"Selama dua musim di IBL, kami memberikan kesan bahwa tim ini berbenah. RANS bisa jadi kontender gelar di masa depan. Semoga IBL lebih baik lagi demi masa depan basket Indonesia," kata Kepala Pelatih RANS PIK Basketball Bambang Asdianto Pribadi, dikutip dari laman resmi IBL di Jakarta, Rabu.
Pada musim pertamanya, RANS langsung menembus playoff dengan berada di posisi delapan klasemen akhir IBL musim reguler. Sedangkan di musim keduanya, RANS PIK tetap menjaga playoff dengan peningkatan, yakni menyelesaikan musim di peringkat lima klasemen akhir IBL 2023.
Baca juga: RANS PIK naik peringkat lima usai kandaskan Satya Wacana
Meskipun pada putaran pertama playoff RANS selalu kalah, namun terlihat peningkatan performa permainan dari tim pendatang baru ini.
Pada IBL musim 2023, juga tersapat dua tim yang baru pertama kali lolos ke babak playoff, yakni Bumi Borneo dan Bali United. Hal ini menandakan bahwa tim-tim tersebut berbenah.
Sementara RANS sendiri punya tantangan berat di musim-musim berikutnya dengan harus bisa tetap berada di zona playoff.
RANS sendiri belum memiliki pandangan untuk musim berikutnya. Namun pelatih Bing, sapaan akrab Bambang mengisyaratkan peremajaan tim yang bertujuan hanya untuk memperbaiki komposisi pemain. Namun juga memperbesar kemungkinan RANS bisa lebih baik di musim berikutnya.
"Musim depan seperti apa kami belum tahu. Beberapa pemain dan coach habis kontrak," katanya.
Baca juga: RANS PIK akhiri seri Yogyakarta dengan kemenangan
Klub basket besutan selebritas Raffi Ahmad tersebut baru dua tahun mengikuti kompetisi IBL, yakni pada musim 2022 dan 2023.
Namun meskipun klub tersebut terbilang baru, performa RANS PIK tidak main-main dengan langsung menembus babak playoff di musim pertama dan kedua.
"Selama dua musim di IBL, kami memberikan kesan bahwa tim ini berbenah. RANS bisa jadi kontender gelar di masa depan. Semoga IBL lebih baik lagi demi masa depan basket Indonesia," kata Kepala Pelatih RANS PIK Basketball Bambang Asdianto Pribadi, dikutip dari laman resmi IBL di Jakarta, Rabu.
Pada musim pertamanya, RANS langsung menembus playoff dengan berada di posisi delapan klasemen akhir IBL musim reguler. Sedangkan di musim keduanya, RANS PIK tetap menjaga playoff dengan peningkatan, yakni menyelesaikan musim di peringkat lima klasemen akhir IBL 2023.
Baca juga: RANS PIK naik peringkat lima usai kandaskan Satya Wacana
Meskipun pada putaran pertama playoff RANS selalu kalah, namun terlihat peningkatan performa permainan dari tim pendatang baru ini.
Pada IBL musim 2023, juga tersapat dua tim yang baru pertama kali lolos ke babak playoff, yakni Bumi Borneo dan Bali United. Hal ini menandakan bahwa tim-tim tersebut berbenah.
Sementara RANS sendiri punya tantangan berat di musim-musim berikutnya dengan harus bisa tetap berada di zona playoff.
RANS sendiri belum memiliki pandangan untuk musim berikutnya. Namun pelatih Bing, sapaan akrab Bambang mengisyaratkan peremajaan tim yang bertujuan hanya untuk memperbaiki komposisi pemain. Namun juga memperbesar kemungkinan RANS bisa lebih baik di musim berikutnya.
"Musim depan seperti apa kami belum tahu. Beberapa pemain dan coach habis kontrak," katanya.
Baca juga: RANS PIK akhiri seri Yogyakarta dengan kemenangan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: