BSSN: Sistem elektronik Ditjen Imigrasi berjalan dengan baik
12 Juli 2023 19:49 WIB
Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara, Ariandi Putra, saat ditemui di acara diskusi "Indonesia Waspada Kenali Ancaman Digital di Indonesia" di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2023). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)
Jakarta (ANTARA) - Di tengah isu dugaan kebocoran data paspor 34 juta warga negara Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan bahwa sistem elektronik milik Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan hak Asasi Manusia, saat ini berjalan dengan baik.
"Yang pasti adalah sistem elektronik yang dimiliki oleh Ditjen Imigrasi secara umum berjalan dengan baik, tidak ada kendala apa-apa. Kita bisa pastikan itu karena sudah dicek jadi semua aman," kata juru bicara BSSN Ariandi Putra, saat ditemui di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.
Ariandi menyebutkan saat ini BSSN, bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan Ditjen Imigrasi, masih melakukan tahap investigasi dan validasi mengenai dugaan kebocoran data paspor 34 juta warga Indonesia yang pertama kali diungkapkan oleh praktisi keamanan siber Teguh Aprianto pekan lalu.
Baca juga: Dirjen Imigrasi sebut data paspor RI aman dan tidak ada kebocoran
Mengenai dugaan bahwa peretas Bjorka merupakan dalang di balik pembocoran data paspor, Ariandi mengatakan BSSN masih menelusuri kebenaran isu tersebut. Namun, saat ini yang menjadi fokus dari BSSN adalah menyelidiki kebenaran dugaan dari kebocoran data paspor tersebut.
"Sekarang fokusnya adalah untuk menanggulangi kebocoran data ini, melihat semua data yang dipublikasikan itu benar-benar sebuah kebocoran data atau tidak dengan dugaan-dugaan yang ada. Tapi, proses validasi, investigasi, dan digital forensik sedang dilakukan, dari situ nanti baru kelihatan apa yang terjadi sebenarnya," ujar Ariandi.
Dia menambahkan jika hasil investigasi terkait kebocoran data menunjukkan adanya indikasi kejahatan siber, maka BSSN akan meneruskan laporan tersebut kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
"Kalau nanti kita lihat ada beberapa hal yang memang menjadi salah satu bentuk kejahatan siber dan lain-lain, laporannya juga akan tembus ke Tipidsiber Polri," kata Ariandi.
Ariandi menyebutkan sampai saat ini kordinasi antara tim teknis BSSN, Kemenkominfo, dan Ditjen Imigrasi masih berjalan dengan baik dan tanpa hambatan. Dia menambahkan BSSN dan Ditjen Imigrasi akan mengungkapkan hasil investigasi dugaan kebocoran data paspor jika proses tersebut telah rampung sepenuhnya.
"Kalau sudah selesai 100 persen nanti dari Ditjen Imigrasi bersama dengan BSSN akan memberikan info kepada masyarakat terkait hal-hal tersebut," kata Ariandi.
Baca juga: BSSN: soal kebocoran data sedang dilakukan validasi
Baca juga: Kemenkominfo akan melakukan klarifikasi terkait kebocoran data paspor
Baca juga: Dirjen Imigrasi pastikan data biometrik pemilik paspor aman
"Yang pasti adalah sistem elektronik yang dimiliki oleh Ditjen Imigrasi secara umum berjalan dengan baik, tidak ada kendala apa-apa. Kita bisa pastikan itu karena sudah dicek jadi semua aman," kata juru bicara BSSN Ariandi Putra, saat ditemui di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.
Ariandi menyebutkan saat ini BSSN, bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan Ditjen Imigrasi, masih melakukan tahap investigasi dan validasi mengenai dugaan kebocoran data paspor 34 juta warga Indonesia yang pertama kali diungkapkan oleh praktisi keamanan siber Teguh Aprianto pekan lalu.
Baca juga: Dirjen Imigrasi sebut data paspor RI aman dan tidak ada kebocoran
Mengenai dugaan bahwa peretas Bjorka merupakan dalang di balik pembocoran data paspor, Ariandi mengatakan BSSN masih menelusuri kebenaran isu tersebut. Namun, saat ini yang menjadi fokus dari BSSN adalah menyelidiki kebenaran dugaan dari kebocoran data paspor tersebut.
"Sekarang fokusnya adalah untuk menanggulangi kebocoran data ini, melihat semua data yang dipublikasikan itu benar-benar sebuah kebocoran data atau tidak dengan dugaan-dugaan yang ada. Tapi, proses validasi, investigasi, dan digital forensik sedang dilakukan, dari situ nanti baru kelihatan apa yang terjadi sebenarnya," ujar Ariandi.
Dia menambahkan jika hasil investigasi terkait kebocoran data menunjukkan adanya indikasi kejahatan siber, maka BSSN akan meneruskan laporan tersebut kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
"Kalau nanti kita lihat ada beberapa hal yang memang menjadi salah satu bentuk kejahatan siber dan lain-lain, laporannya juga akan tembus ke Tipidsiber Polri," kata Ariandi.
Ariandi menyebutkan sampai saat ini kordinasi antara tim teknis BSSN, Kemenkominfo, dan Ditjen Imigrasi masih berjalan dengan baik dan tanpa hambatan. Dia menambahkan BSSN dan Ditjen Imigrasi akan mengungkapkan hasil investigasi dugaan kebocoran data paspor jika proses tersebut telah rampung sepenuhnya.
"Kalau sudah selesai 100 persen nanti dari Ditjen Imigrasi bersama dengan BSSN akan memberikan info kepada masyarakat terkait hal-hal tersebut," kata Ariandi.
Baca juga: BSSN: soal kebocoran data sedang dilakukan validasi
Baca juga: Kemenkominfo akan melakukan klarifikasi terkait kebocoran data paspor
Baca juga: Dirjen Imigrasi pastikan data biometrik pemilik paspor aman
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: