Brebes (ANTARA News) - Para petani Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mengaku belum bisa menikmati kenaikan harga bawang merah yang mencapai pada kisaran Rp40 ribu per kilogram karena mereka tidak memiliki persediaan produk komoditas itu.
Petani bawang, Riyanto di Brebes, Kamis, mengatakan bahwa saat ini, persediaan bawang merah pada setiap sentra produksi bawang cukup langka sehingga memicu harga bawang meroket.
"Kenaikan harga bawang merah terus naik bertahap dari Rp15 ribu per kilogram kini naik menjadi mencapai sekitar Rp40 ribu per kilogram. Akan tetapi kenaikan harga bawang merah tidak bisa dinikmati petani karena stok tidak ada," katanya.
Menurut dia, harga bawang merah ini diperkirakan akan terus naik karena permintaan konsumen terhadap bahan bumbu ini terus mengalir, bahkan meningkat.
"Selama persediaan bawang merah terus menipis maka harga komoditas itu akan melonjak. Akan tetapi, harga bawang merah akan terkendali jika bawang impor sudah mulai beredar di pasaran," katanya.
Ia mengatakan bahwa saat ini, jumlah areal tanaman bawang merah milik petani makin sedikit karena mereka lebih memilih menanam padi sehingga produksi bawang sudah tidak sebanding dengan permintaan konsumen.
Sementara itu Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Brebes, Masrukhi Bachro, mengatakan bahwa masa panen bawang merah di Kabupaten Brebes diperkirakan mulai Juli hingga September mendatang.
"Rata-rata, produk bawang merah saat panen raya mampu mencapai 230.000 ton hingga 250.000 ton per tahun," katanya.
Petani Brebes tidak nikmati kenaikan harga bawang
14 Maret 2013 12:13 WIB
Petani bawang merah (FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah)
Pewarta: Kutnadi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: