Menurut Gilang, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, komitmen itu dibuktikan melalui keberhasilan DPR RI bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan menerjemahkan komitmen regional AIPA dalam kebijakan nasional.
“Upaya berkelanjutan ini mencerminkan komitmen kami untuk memajukan visi Komunitas ASEAN, memperkuat kerja sama antarparlemen, dan mewujudkan dampak resolusi yang telah kita sepakati bagi kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Ia menyampaikan komitmen regional ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) yang berhasil diterjemahkan DPR RI ke dalam kebijakan nasional itu terdiri atas tiga resolusi di bidang politik, tiga resolusi di bidang ekonomi, empat resolusi di bidang sosial budaya, serta dua resolusi Women Parliamentarians of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (WAIPA).
Dalam kesempatan yang sama, Gilang yang merupakan Ketua Delegasi DPR RI mengundang anggota AIPA untuk terlibat dalam diskusi lebih lanjut mengenai lebih banyak resolusi bagi tantangan regional dalam Sidang Umum AIPA Ke-44 pada 5–11 Agustus 2023 di Jakarta.
Baca juga: BKSAP DPR sebut parlemen Indonesia perlu tingkatkan kesetaraan gender
Baca juga: BKSAP DPR RI apresiasi dibukanya penerbangan Bali-Papua Nugini
Berikutnya pada sesi sidang yang kedua, anggota BKSAP DPR RI Himmatul mempresentasikan laporan nasional bertajuk “Promoting Innovation, Transfer, Application, and Development of Science and Technology for Sustainable Growth and Development". Dalam paparannya, Himmatul menyampaikan potensi Indonesia di bidang sains, teknologi, dan inovasi (STI), serta infrastruktur dan kerangka institusional STI di Indonesia.Baca juga: BKSAP DPR sebut parlemen Indonesia perlu tingkatkan kesetaraan gender
Baca juga: BKSAP DPR RI apresiasi dibukanya penerbangan Bali-Papua Nugini
Ia mengatakan Indonesia berpotensi meningkatkan perekonomian mencapai 2,8 triliun dolar Amerika Serikat pada tahun 2040 melalui pengembangan teknologi dan pengambilan kebijakan berbasis riset.
“Adopsi teknologi baru di Indonesia berpotensi meningkatkan ekonomi secara signifikan, yaitu sebesar 2,8 triliun dolar Amerika Serikat pada tahun 2040. Penting bagi Indonesia untuk mendorong pembangunan berkelanjutan melalui kemajuan teknologi dan pengambilan kebijakan berbasis riset,” ujar Himmatul.
Di akhir sidang, Gilang didampingi Duta Besar RI untuk Vietnam Denny Abdi melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Vietnam Le Thu Ha. Pertemuan itu membahas rencana kunjungan resmi Ketua Parlemen Vietnam ke DPR RI sekaligus perpanjangan nota kesepahaman dan potensi kerja sama strategis antarkedua parlemen.