Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan jumlah Desa Mandiri di Provinsi Riau kini mencapai 590 desa dengan indikator sebuah desa mandiri antara lain mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi dan infrastruktur yang memadai.

"Disebut desa mandiri adalah aksesibilitas/transportasi yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus, serta penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Selasa.

Menurut Syamsuar, keberadaan 590 desa mandiri di Riau telah memberi kontribusi terhadap Status Indeks Desa membangun (IDM) Provinsi Riau sebagai status perkembangan desa telah meningkat dari status desa Berkembang pada tahun 2022 menjadi Maju pada tahun 2023.

Riau, katanya mengalami peningkatan peringkat dari 17 menjadi peringkat ke-6 dari 36 provinsi di Indonesia.

"Riau telah menuntaskan Desa Tertinggal dan memandirikan lebih dari 500 desa merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi Riau dalam membangun desa," katanya.

Sejak 2019 melalui Program Bantuan Keuangan Khusus dari Pemerintah Provinsi Riau kepada Desa (BKK Desa). Pada tahun 2019 jumlah Desa Mandiri di Riau hanya 10 desa dan masih terdapat Desa Sangat Tertinggal sebanyak 45 desa dan Desa Tertinggal sebanyak 422 desa.

Ia mengatakan pada 2023 ini kita dapat tuntaskan Desa Sangat Tertinggal dan Tertinggal dan meningkatkan status kemajuan desa menjadi Desa Maju sebanyak 570 dan Desa Mandiri sebanyak 590 Desa.

"Provinsi Riau sudah tidak lagi memiliki Desa Sangat Tertinggal dan Desa Tertinggal berdasarkan pengklasifikasian desa yang dilakukan oleh Kementerian Desa dan PDT RI 2023," demikian Gubernur Riau Syamsuar.


Baca juga: Desa mandiri di Kalbar bertambah menjadi 877

Baca juga: Kemendes PDTT: 6.238 desa mandiri sudah dihasilkan pemerintah