Jakarta (ANTARA News) - Staf Khusus Presiden, Velix Wanggai, mengemukakan, ada kesamaan pandangan tentang IMF antara Ketua Dewan pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Presiden Susilo Yudhoyono. Kesepahaman mereka tentang IMF itu tentang kemandirian bangsa, terutama mendukung Indonesia keluar dari IMF.


Padahal, salah satu pucuk pimpinan IMF saat ini adalah Sri Mulyani Indrawati, bekas menteri keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I.




Prabowo dan Yudhoyono sama-sama alumni Akademi Militer. Keduanya sama-sama mengakhiri karir militer aktif dengan pangkat terakhir pada jabatan masing-masing, letnan jenderal TNI.

Menurut Wanggai, pertemuan kedua tokoh bangsa ini berharga karena para tokoh politik akan mendapat informasi terkini atas kebijakan, perkembangan, dan tantangan bangsa saat ini. Kedua, Yudhoyono menyampaikan tinjauannya atas perkembangan ekonomi nasional dan capaian-capaian kebijakan luar negeri Indonesia.

Ketiga, Prabowo mengakui keberhasilan manajemen pembangunan ekonomi Indonesia. Mereka berdua juga sepaham tentang cara dan metode pengentasan kemiskinan.

Keempat, katanya, "Prabowo mengakui kesamaan pandangan dengan Yudhoyono tentang kemandirian bangsa, terutama mendukung Indonesia keluar dari IMF." Kelima, Prabowo meminta agar kita meninjau ulang pola pilkada langsung yang timbulkan ekses-ekses negatif.

Keenam, kata dia, "Prabowo meminta agar kita semua menjaga stabilitas nasional dan meminta para pemimpin/tokoh-tokoh politik agar berpolitik yang santun dan sejuk". (*)