Padahal, salah satu pucuk pimpinan IMF saat ini adalah Sri Mulyani Indrawati, bekas menteri keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I.
Menurut Wanggai, pertemuan kedua tokoh bangsa ini berharga karena para tokoh politik akan mendapat informasi terkini atas kebijakan, perkembangan, dan tantangan bangsa saat ini. Kedua, Yudhoyono menyampaikan tinjauannya atas perkembangan ekonomi nasional dan capaian-capaian kebijakan luar negeri Indonesia.
Ketiga, Prabowo mengakui keberhasilan manajemen pembangunan ekonomi Indonesia. Mereka berdua juga sepaham tentang cara dan metode pengentasan kemiskinan.
Keempat, katanya, "Prabowo mengakui kesamaan pandangan dengan Yudhoyono tentang kemandirian bangsa, terutama mendukung Indonesia keluar dari IMF." Kelima, Prabowo meminta agar kita meninjau ulang pola pilkada langsung yang timbulkan ekses-ekses negatif.
Keenam, kata dia, "Prabowo meminta agar kita semua menjaga stabilitas nasional dan meminta para pemimpin/tokoh-tokoh politik agar berpolitik yang santun dan sejuk". (*)