Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meminta pemerintah daerah memeriksa sejauh mana dampak psikologi terhadap sejumlah anak yang menyaksikan peristiwa bunuh diri di perlintasan kereta api Pasar Senen, Jakarta Pusat.

"Pemerintah daerah agar melakukan pemeriksaan terkait gejala psikologi dan perubahan perilaku pada anak yang menyaksikan langsung kejadian tersebut untuk mengetahui sejauh mana dampak psikologi yang terjadi pada anak akibat peristiwa yang terjadi," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kemen-PPPA dampingi anak dari kasus ibu bunuh diri di Jember

Menurut dia, pemeriksaan tersebut penting guna menentukan penanganan yang tepat untuk membantu anak dalam proses pemulihan psikologi.

Nahar mengatakan Kementerian PPPA menaruh perhatian besar pada kondisi psikologis anak-anak yang menyaksikan secara langsung peristiwa bunuh diri tersebut.

"Anak-anak secara tiba-tiba harus menyaksikan kejadian yang tidak menyenangkan dan cenderung menakutkan bagi mereka. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi trauma pada diri anak, baik pada anak yang menyaksikan secara langsung maupun tidak langsung, dan lebih jauh lagi akan berdampak pada gangguan perilaku," katanya.

Baca juga: Masyarakat diminta lindungi anak dari kekerasan seksual di lingkungan

Nahar juga meminta orang tua sang anak, keluarga, maupun lingkungan untuk membantu anak dalam proses pemulihan anak jika ditemukan anak yang mengalami gejala trauma, karena pengalaman-pengalaman yang terjadi pada masa kanak-kanak memiliki risiko atau dapat berdampak terhadap perilaku di masa remaja bahkan hingga dewasa.

Sebelumnya, beredar di media sosial sebuah video yang merekam detik-detik seorang laki-laki melakukan bunuh diri di perlintasan kereta api Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Awalnya, para remaja merekam dari kejauhan momen kereta yang sedang melintasi rel. Namun, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berjalan ke arah rel ketika kereta mendekat.

Baca juga: Kementerian PPPA minta orang tua awasi media sosial anak

Melihat itu, para remaja ini pun panik dan berlarian.