Pesan Dahlan Iskan: anak muda jangan jadi politisi
13 Maret 2013 11:58 WIB
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, saat menyampaikan opini pembangunan Pulau Sumatera di Bandarlampung, Sabtu (9/3) malam. Di tangan dia dan dengan caranya, Grup Jawa Pos yang ber-"markas" di Surabaya menjadi besar. (FOTO ANTARA/Gatot Arifianto)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, mengatakan, anak muda sebaiknya jangan menjadi politisi maupun birokrat.
"Anak muda jangan jadi politisi ataupun birokrat sebaiknya jadi profesional atau pengusaha saja," ujar Iskan dalam acara "Surat Dari dan Untuk Pemimpin", di Jakarta, Rabu.
Dia mengakui, pernyataannya itu dipengaruhi hidupnya di media. Dia melihat birokrasi begitu ruwet sementara politisi sudah banyak di Tanah Air. "Saya tidak ingin anak muda yang penuh ambisi terkungkung dengan aturan."
Dia menambahkan, di negara-negara maju, berita utama di surat kabar didominasi masalah ekonomi, berbeda dengan di Tanah Air yang penuh dengan masalah politik. Menurut dia, hal itu yang membuat Indonesia sulit maju.
"Kalau mau jadi politisi dan birokrasi menjadi politisi dan birokrat kalau sudah setua saya," kata pemimpin puncak Grup Jawa Pos itu.
Namun dia buru-buru meralatnya dan mendorong agar anak-anak muda Indonesia untuk menjadi pengusaha.
Menjadi pengusaha saat ini, sambung dia, lebih mudah dibandingkan ketika dia merintis menjadi pengusaha seiring dengan membaiknya perekonomian.
Dalam kesempatan tersebut dia membacakan surat yang dia tulis untuk Gina, seorang sekretaris saat dirinya menjabat sebagai direktur utama PT PLN (Persero).
Gina adalah figur perempuan yang cerdas, berpikiran global, dan mau belajar. Saat ini, Gina sedang menyelesaikan kuliahnya di China. Sebagai bekas bossnya, dia ingin Gina menjadi seorang pengusaha sukses sebelum berusia 30 tahun.
"Anak muda jangan jadi politisi ataupun birokrat sebaiknya jadi profesional atau pengusaha saja," ujar Iskan dalam acara "Surat Dari dan Untuk Pemimpin", di Jakarta, Rabu.
Dia mengakui, pernyataannya itu dipengaruhi hidupnya di media. Dia melihat birokrasi begitu ruwet sementara politisi sudah banyak di Tanah Air. "Saya tidak ingin anak muda yang penuh ambisi terkungkung dengan aturan."
Dia menambahkan, di negara-negara maju, berita utama di surat kabar didominasi masalah ekonomi, berbeda dengan di Tanah Air yang penuh dengan masalah politik. Menurut dia, hal itu yang membuat Indonesia sulit maju.
"Kalau mau jadi politisi dan birokrasi menjadi politisi dan birokrat kalau sudah setua saya," kata pemimpin puncak Grup Jawa Pos itu.
Namun dia buru-buru meralatnya dan mendorong agar anak-anak muda Indonesia untuk menjadi pengusaha.
Menjadi pengusaha saat ini, sambung dia, lebih mudah dibandingkan ketika dia merintis menjadi pengusaha seiring dengan membaiknya perekonomian.
Dalam kesempatan tersebut dia membacakan surat yang dia tulis untuk Gina, seorang sekretaris saat dirinya menjabat sebagai direktur utama PT PLN (Persero).
Gina adalah figur perempuan yang cerdas, berpikiran global, dan mau belajar. Saat ini, Gina sedang menyelesaikan kuliahnya di China. Sebagai bekas bossnya, dia ingin Gina menjadi seorang pengusaha sukses sebelum berusia 30 tahun.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: