Bandung (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengakui berkeinginan menyisipkan memorabilia peninggalan pendiri sekaligus Ketua Umum pertama PSSI Soeratin Sosrosoegondo dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang direncanakan berlangsung 17 Maret di Jakarta.
"Kalau diperbolehkan saya berencana meminjam bendera pertama yang disimpan Eyang Soeratin dalam KLB mendatang," kata Roy saat bertemu sejumlah cucu Soeratin di Bandung, Selasa.
Menurut Roy, penyisipan memorabilia tersebut menjadi simbol dititipkannya semangat membangun sepak bola Indonesia oleh para pendiri dan pendahulu kepada orang-orang yang memikul tugas mulia namun berat tersebut.
"Kalau bisa dijadikan sebagai `background` KLB atau semacamnya, supaya semangatnya tertular," ujar dia.
Sementara itu salah seorang cucu almarhum Soeratin Umi Retno Wulandari mengaku bahwa bendera tersebut berada di Yogya sehingga harus diurus terlebih dahulu.
Meski demikian keluarga Soeratin mengaku bahagia atas perhatian yang diberikan Menpora kepada kakek mereka.
"Sungguh bahagia akhirnya Eyang mendapat perhatian semacam ini dari pemerintah, semoga cita-cita kami bisa terwujudkan," kata salah seorang cucu Soeratin Retno Wulan Kusumastuti.
Retno dan Umi merupakan dua dari lima cucu almarhum Soeratin yang ditemui Menpora pada Selasa di Bandung. Tiga orang cucu Soeratin yang lain adalah Ratnaningdiah Indrawati Santoso, Ammy S. Kanadi dan Hendriarso.
Selain itu hadir pula cicit Soeratin yang bernama Rindu anak dari pasangan Ratnaningdiah dan suaminya Teguh.
Pertemuan dengan keluarga Soeratin merupakan kunjungan kedua Menpora ke keluarga tokoh-tokoh sepak bola nasional, setelah sebelumnya pada Minggu (10/3) ia menyambangi keluarga legenda sepak bola Indonesia, almarhum Ramang di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Saya berharap atmosfer persepakbolaan akan selalu membawa semangat Soeratin dan Ramang dalam kongres mendatang," ujar dia.
Roy mengatakan selain juga pendiri, Soeratin masih memegang rekor memimpin PSSI dengan durasi terlama yaitu selama 11 tahun sejak 1930-1940.
Almarhum Soeratin, lanjut Roy, menjadi salah satu pejuang kemerdekaan yang memiliki cara berbeda dengan mendirikan wadah sepak bola nasional untuk mengakomodasi kepentingan warga pribumi Indonesia.
Selain meminta doa restu dari keluarga almarhum untuk kesuksesan KLB PSSI 17 Maret, Roy juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Soeratin di Taman Pemakaman Umum Sirnaraga, Bandung.
"Selain itu saya meminta doa dari keluarga almarhum dan seluruh rakyat Indonesia bagi kesuksesan pertandingan tim nasional Indonesia melawan Arab Saudi. Itu menjadi satu momentum bergabungnya dua pemain dari dua kompetisi," ujar dia.
Sebelum bertemu dengan keluarga Soeratin, Menpora terlebih dahulu menghadiri Kualifikasi I Equestrian untuk SEA Games Myanmar 2013 yang berlangsung pada 9-12 Maret di Lapangan Bina Turangga Jurit, Detasemen Kavaleri Berkuda TNI-AD, Parongpong, Lembang, Jawa Barat.
Sebelumnya pada Minggu (10/3) Roy juga mengunjungi keluarga legenda sepak bola Ramang di Makassar, Sulawesi Selatan. Roy mengatakan mengunjungi tokoh-tokoh olahraga Indonesia merupakan salah satu program kementerian yang dipimpinnya.(*)
Menpora ingin sisipkan memorabilia Soeratin dalam KLB
12 Maret 2013 20:04 WIB
Menpora Roy Suryo (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: