Menpora temui keluarga Soeratin pendiri PSSI
12 Maret 2013 19:53 WIB
Soeratin Menpora Roy Suryo (kiri), didampingi istrinya, Ismarindayani Priyanti (kedua kiri), melakukan ziarah ke makam Ketua PSSI Pertama, Almarhum Soeratin di TPU Sirnaraga, Bandung, Jabar, Selasa (12/3). Ziarah ke Ketua PSSI Pertama yang pernah menjabat 11 kali itu guna mendoakan almarhum, persiapan jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 17 Maret 2013 mendatang, sekaligus mengusulkan kepada Pemprov Jabar agar menamai Gelora Soeratin untuk stadion sepakbola bertaraf internasional di kawasan Gedebage. (ANTARA/Fahrul Jayadiputra)
Bandung (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menemui keluarga tokoh pendiri PSSI almarhum Soeratin Sosrosoegondo di Bandung pada Selasa.
"Saya selaku Menpora hanya bisa melakukan hal-hal seperti ini untuk mengenang kembali jasa-jasa almarhum Eyang Soeratin," kata Roy saat bertemu sejumlah cucu Soeratin di Bandung, Selasa.
Roy mengakui salah satu tujuan utamanya menemui keluarga Soeratin adalah demi menyukseskan pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Borobudur Jakarta, 17 Maret 2013.
"Saya ingin menyukseskan KLB 17 Maret mendatang, selain juga ini sebagai salah satu wujud bahwa pemerintah atau negara tidak boleh melupakan jasa-jasa orang terdahulu," ujar dia.
Keluarga pendiri sekaligus Ketua Umum pertama PSSI tersebut yang berhasil ditemui Roy adalah lima orang cucu Soeratin yaitu Retno Wulan Kusumastuti, Ratnaningdiah Indrawati Santoso, Ammy S. Kanadi, Hendriarso dan Retno Wulandari.
Selain itu hadir pula cicit Soeratin yang bernama Rindu anak dari pasangan Ratnaningdiah dan suaminya Teguh.
Pertemuan dengan keluarga Soeratin merupakan kunjungan kedua Menpora ke keluarga tokoh-tokoh sepak bola nasional, setelah sebelumnya pada Minggu (10/3) ia menyambangi keluarga legenda sepak bola Indonesia, almarhum Ramang, di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Saya berharap atmosfer persepakbolaan akan selalu membawa semangat Soeratin dan Ramang dalam kongres mendatang," ujar dia.
Roy mengatakan selain juga pendiri, Soeratin masih memegang rekor memimpin PSSI dengan durasi terlama yaitu selama 11 tahun sejak 1930-1940.
Almarhum Soeratin, lanjut Roy, menjadi salah satu pejuang kemerdekaan yang memiliki cara berbeda dengan mendirikan wadah sepak bola nasional untuk mengakomodasi kepentingan warga pribumi Indonesia.
Selain meminta doa restu dari keluarga almarhum untuk kesuksesan KLB PSSI 17 Maret, Roy juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Soeratin di Taman Pemakaman Umum Sirnaraga, Bandung.
"Selain itu saya meminta doa dari keluarga almarhum dan seluruh rakyat Indonesia bagi kesuksesan pertandingan tim nasional Indonesia melawan Arab Saudi. Itu menjadi satu momentum bergabungnya dua pemain dari dua kompetisi," ujar dia.
Sebelum bertemu dengan keluarga Soeratin, Menpora terlebih dahulu menghadiri Kualifikasi I Equestrian untuk SEA Games Myanmar 2013 yang berlangsung pada 9-12 Maret di Lapangan Bina Turangga Jurit, Detasemen Kavaleri Berkuda TNI-AD, Parongpong, Lembang, Jawa Barat.
Sebelumnya pada Minggu (10/3) Roy juga mengunjungi keluarga legenda sepak bola Ramang di Makassar, Sulawesi Selatan. Roy mengatakan mengunjungi tokoh-tokoh olahraga Indonesia merupakan salah satu program kementerian yang dipimpinnya. (G006/M009)
"Saya selaku Menpora hanya bisa melakukan hal-hal seperti ini untuk mengenang kembali jasa-jasa almarhum Eyang Soeratin," kata Roy saat bertemu sejumlah cucu Soeratin di Bandung, Selasa.
Roy mengakui salah satu tujuan utamanya menemui keluarga Soeratin adalah demi menyukseskan pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Borobudur Jakarta, 17 Maret 2013.
"Saya ingin menyukseskan KLB 17 Maret mendatang, selain juga ini sebagai salah satu wujud bahwa pemerintah atau negara tidak boleh melupakan jasa-jasa orang terdahulu," ujar dia.
Keluarga pendiri sekaligus Ketua Umum pertama PSSI tersebut yang berhasil ditemui Roy adalah lima orang cucu Soeratin yaitu Retno Wulan Kusumastuti, Ratnaningdiah Indrawati Santoso, Ammy S. Kanadi, Hendriarso dan Retno Wulandari.
Selain itu hadir pula cicit Soeratin yang bernama Rindu anak dari pasangan Ratnaningdiah dan suaminya Teguh.
Pertemuan dengan keluarga Soeratin merupakan kunjungan kedua Menpora ke keluarga tokoh-tokoh sepak bola nasional, setelah sebelumnya pada Minggu (10/3) ia menyambangi keluarga legenda sepak bola Indonesia, almarhum Ramang, di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Saya berharap atmosfer persepakbolaan akan selalu membawa semangat Soeratin dan Ramang dalam kongres mendatang," ujar dia.
Roy mengatakan selain juga pendiri, Soeratin masih memegang rekor memimpin PSSI dengan durasi terlama yaitu selama 11 tahun sejak 1930-1940.
Almarhum Soeratin, lanjut Roy, menjadi salah satu pejuang kemerdekaan yang memiliki cara berbeda dengan mendirikan wadah sepak bola nasional untuk mengakomodasi kepentingan warga pribumi Indonesia.
Selain meminta doa restu dari keluarga almarhum untuk kesuksesan KLB PSSI 17 Maret, Roy juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Soeratin di Taman Pemakaman Umum Sirnaraga, Bandung.
"Selain itu saya meminta doa dari keluarga almarhum dan seluruh rakyat Indonesia bagi kesuksesan pertandingan tim nasional Indonesia melawan Arab Saudi. Itu menjadi satu momentum bergabungnya dua pemain dari dua kompetisi," ujar dia.
Sebelum bertemu dengan keluarga Soeratin, Menpora terlebih dahulu menghadiri Kualifikasi I Equestrian untuk SEA Games Myanmar 2013 yang berlangsung pada 9-12 Maret di Lapangan Bina Turangga Jurit, Detasemen Kavaleri Berkuda TNI-AD, Parongpong, Lembang, Jawa Barat.
Sebelumnya pada Minggu (10/3) Roy juga mengunjungi keluarga legenda sepak bola Ramang di Makassar, Sulawesi Selatan. Roy mengatakan mengunjungi tokoh-tokoh olahraga Indonesia merupakan salah satu program kementerian yang dipimpinnya. (G006/M009)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: