Batang (ANTARA Newsra) - Sebanyak 20 unit rumah warga Desa Pandansari, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terancam longsor karena terjadinya pergeseran arus aliran Sungai Kalikupang yang mengarah ke permukiman.

Warga Desa Pandansari, Rohani di Batang, Selasa, mengatakan bahwa saat ini jarak aliran Sungai Kalikupang dengan permukiman warga hanya setengah meter dari sebelumnya sekitar sepuluh meter.

Saat hujan deras, kata dia, warga yang berada di sekitar Sungai Kalikupang lebih memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman karena sungai dipastikan meluap dan menggerus tebing yang berada di dekat permukiman.

"Kami merasa takut saat hujan lebat sehingga warga memilih mengungsi ke lokasi yang aman karena arus sungai akan meluap dan mengancam terjadinya longsor," katanya.

warga lainnya, Taryudi mengatakan bahwa selain faktor alam, kerusakan aliran Sungai Kalikupang ini juga akibat adanya penambangan galian C yang dilakukan oleh warga setempat di sungai itu.

"Penambangan galian C sudah berjalan cukup lama sehingga kondisi Sungai Kalikupang rusak. Akibatnya, jika terjadi hujan deras, arus aliran sungai meluap dan menerjang tebing yang berada di sekitar permukiman warga," katanya.

Kepala Desa Pandansari, Haris Effendi mengatakan bahwa pemerintah desa sudah berulang kali mengusulkan pada Pemkab Batang membangun tanggul penahan air sungai di sekitar tebing permukiman warga.

"Setiap rapat musyawarah pembangunan daerah, kami telah mengusulkan pada pemkab membangun tanggul di tebing sungai. Akan tetapi hingga kini belum ada respons dari pemkab," katanya.
(KR-KTD/N005)