Pertamina temukan restoran di Pangkalpinang gunakan LPG subsidi
10 Juli 2023 18:59 WIB
Tim sidak gabungan Pertamina dan Disperindag Kota Pangkalpinang mengedukasi pemilik restoran untuk tidak menggunakan LPG bersubsidi di Pangkalpinang, Senin (10/7/2023). ANTARA/HO-Humas Pertamina.
Pangkalpinang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menemukan tiga restoran besar di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan LPG bersubsidi tiga kilogram pada kegiatan inspeksi mendadak (sidak), Senin.
"Kegiatan sidak kali ini, kami menemukan tiga restoran menggunakan gas bersubsidi 3 Kg," kata Sales Area Manager Retail Provinsi Kepulauan Babel Adeka Sangtraga Hitapriya di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan untuk memastikan penyaluran LPG bersubsidi tepat sasaran, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bersama Disperindag Kota Pangkalpinang melakukan sidak ke sejumlah restoran di Kota Pangkalpinang.
"Kegiatan sidak kali ini, kami menemukan ketiga restoran masih menggunakan LPG 3 kilogram dengan rata-rata total pemakaian 100 tabung per bulan," ujarnya.
Ia menyatakan setelah dilakukan sidak, restoran tersebut bersedia mengganti atau beralih menggunakan LPG nonsubsidi, yakni bright gas 12 kilogram.
"Langkah baik pemilik restoran ini untuk beralih ke LPG nonsubsidi ini dapat menjadi contoh bagi pemilik restoran lainnya, untuk mendukung program pemerintah," katanya.
Menurut dia, penggunaan LPG bersubsidi yang tidak tepat sasaran ini, tentunya dapat menguras kuota yang disediakan untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro di Kota Pangkalpinang.
Pertamina mencatat, pada bulan Juni 2023 rata-rata konsumsi harian untuk LPG tiga kilogram di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung sekitar 146 metrik ton per hari.
"Kami bersama pemerintah daerah dan jajaran aparat keamanan terus berupaya secara maksimal untuk mengawasi distribusi LPG 3 kilogram bersubsidi ini, agar penyaluran gas subsidi ini tepat sasaran dan manfaat untuk membantu masyarakat kurang mampu," katanya.
Baca juga: Core: Pembelian elpiji dengan KTP perlu dikaji dari hasil evaluasi
Baca juga: ESDM apresiasi Bareskrim Polri ungkap kasus penyalahgunaan LPG subsidi
Baca juga: Pertamina tak akan naikkan harga elpiji subsidi tiga kilogram
"Kegiatan sidak kali ini, kami menemukan tiga restoran menggunakan gas bersubsidi 3 Kg," kata Sales Area Manager Retail Provinsi Kepulauan Babel Adeka Sangtraga Hitapriya di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan untuk memastikan penyaluran LPG bersubsidi tepat sasaran, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bersama Disperindag Kota Pangkalpinang melakukan sidak ke sejumlah restoran di Kota Pangkalpinang.
"Kegiatan sidak kali ini, kami menemukan ketiga restoran masih menggunakan LPG 3 kilogram dengan rata-rata total pemakaian 100 tabung per bulan," ujarnya.
Ia menyatakan setelah dilakukan sidak, restoran tersebut bersedia mengganti atau beralih menggunakan LPG nonsubsidi, yakni bright gas 12 kilogram.
"Langkah baik pemilik restoran ini untuk beralih ke LPG nonsubsidi ini dapat menjadi contoh bagi pemilik restoran lainnya, untuk mendukung program pemerintah," katanya.
Menurut dia, penggunaan LPG bersubsidi yang tidak tepat sasaran ini, tentunya dapat menguras kuota yang disediakan untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro di Kota Pangkalpinang.
Pertamina mencatat, pada bulan Juni 2023 rata-rata konsumsi harian untuk LPG tiga kilogram di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung sekitar 146 metrik ton per hari.
"Kami bersama pemerintah daerah dan jajaran aparat keamanan terus berupaya secara maksimal untuk mengawasi distribusi LPG 3 kilogram bersubsidi ini, agar penyaluran gas subsidi ini tepat sasaran dan manfaat untuk membantu masyarakat kurang mampu," katanya.
Baca juga: Core: Pembelian elpiji dengan KTP perlu dikaji dari hasil evaluasi
Baca juga: ESDM apresiasi Bareskrim Polri ungkap kasus penyalahgunaan LPG subsidi
Baca juga: Pertamina tak akan naikkan harga elpiji subsidi tiga kilogram
Pewarta: Aprionis
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023
Tags: