Pengemudi VIRGIN TEAM senang timnya raih capaian fantastis di SEM 2023
10 Juli 2023 17:44 WIB
Perayaan kemenangan VIRGIN TEAM dari Sakonnakhon Technical College pada kategori Prototype Internal Combustion Engine di Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023, Minggu (9/7/2023). ANTARA/Zaro Ezza Syachniar.
Lombok, NTB (ANTARA) - Pengemudi VIRGIN TEAM dari Sakonnakhon Technical College Thailand, Nattapong Singhakul, mengungkapkan rasa senangnya dapat membantu timnya menorehkan pencapaian fantastis pada kategori Prototype Internal Combustion Engine kompetisi kendaraan hemat energi Shell Eco-marathon (SEM) Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023, 4-9 Juli.
VIRGIN TEAM mencatatkan hasil 1.867,8 kilometer per liter (km/l) pada kategori yang diikuti, yang mana jarak ini setara seperti mengemudi dari Jakarta ke Kuala Lumpur.
VIRGIN TEAM unggul jauh dari dua tim juara dua dan tiga yaitu Nakoela UI dari Universitas Indonesia dengan 1.190,3 km/l dan Fueang Fha dari Amphawa Industry Thailand dengan 893,4 km/l.
Capaian VIRGIN TEAM juga dua kali lebih baik dari pemenang tahun lalu pada kategori yang sama yaitu Nakoela UI dengan 905,2 km/l.
“Kami merasa sangat senang berhasil mendapatkan hasil terbaik dibandingkan tim-tim lainnya di kategori yang sama,” kata Nattapong melalui keterangan resmi yang didapat pewarta di Lombok, Minggu (9/7).
Baca juga: Tiga tim Indonesia ikuti Shell Eco-marathon World Championship 2023
Nattapong menyebut pencapaian timnya ini menjadi kemenangan besar untuk timnya.
“Dapat menyelesaikan kompetisi ini di posisi pertama merupakan sebuah kemenangan besar untuk kami,” ucap Nattapong.
Menjadi juara dengan capaian yang fantastis, Nattapong sebagai pengemudi menjelaskan timnya tidak mengalami kendala yang berarti. Satu-satunya tantangan yang timnya hadapi adalah bagaimana membawa kendaraan dari negaranya menuju Indonesia, tapi hal ini dapat teratasi dengan baik.
Pada kategori Prototype, Indonesia menyumbang satu gelar di Prototype Battery Electric yang dimenangkan Semar Proto UGM dari Universitas Gadjah Mada dengan hasil 779,6 kilometer per kilowatt jam (km/kWh).
Sementara satu subkategori lainnya yaitu Prototype Hydrogen Fuel Cell dimenangkan oleh tim KUST dari Universitas Kookmin, Korea Selatan, dengan hasil 373,7 kilometer per meter kubik (km/m3).
Baca juga: Sirkuit Mandalika kembali helat Shell Eco-marathon pada 2024
VIRGIN TEAM mencatatkan hasil 1.867,8 kilometer per liter (km/l) pada kategori yang diikuti, yang mana jarak ini setara seperti mengemudi dari Jakarta ke Kuala Lumpur.
VIRGIN TEAM unggul jauh dari dua tim juara dua dan tiga yaitu Nakoela UI dari Universitas Indonesia dengan 1.190,3 km/l dan Fueang Fha dari Amphawa Industry Thailand dengan 893,4 km/l.
Capaian VIRGIN TEAM juga dua kali lebih baik dari pemenang tahun lalu pada kategori yang sama yaitu Nakoela UI dengan 905,2 km/l.
“Kami merasa sangat senang berhasil mendapatkan hasil terbaik dibandingkan tim-tim lainnya di kategori yang sama,” kata Nattapong melalui keterangan resmi yang didapat pewarta di Lombok, Minggu (9/7).
Baca juga: Tiga tim Indonesia ikuti Shell Eco-marathon World Championship 2023
Nattapong menyebut pencapaian timnya ini menjadi kemenangan besar untuk timnya.
“Dapat menyelesaikan kompetisi ini di posisi pertama merupakan sebuah kemenangan besar untuk kami,” ucap Nattapong.
Menjadi juara dengan capaian yang fantastis, Nattapong sebagai pengemudi menjelaskan timnya tidak mengalami kendala yang berarti. Satu-satunya tantangan yang timnya hadapi adalah bagaimana membawa kendaraan dari negaranya menuju Indonesia, tapi hal ini dapat teratasi dengan baik.
Pada kategori Prototype, Indonesia menyumbang satu gelar di Prototype Battery Electric yang dimenangkan Semar Proto UGM dari Universitas Gadjah Mada dengan hasil 779,6 kilometer per kilowatt jam (km/kWh).
Sementara satu subkategori lainnya yaitu Prototype Hydrogen Fuel Cell dimenangkan oleh tim KUST dari Universitas Kookmin, Korea Selatan, dengan hasil 373,7 kilometer per meter kubik (km/m3).
Baca juga: Sirkuit Mandalika kembali helat Shell Eco-marathon pada 2024
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: